Gebyar Pendidikan Vokasi 2021 BBPPMPV BMTI wujudkan Link and Super Match lembaga Pendidikan Vokasi dan Iduka

photo author
- Jumat, 17 September 2021 | 00:40 WIB
Kepala BBPPMPV BMTI Supriyono, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto dan Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara pad Gebyar Pendidikan Vokasi 2021 BBPPMPV BMTI  (fokussatu.id/Jumadi Kusuma)
Kepala BBPPMPV BMTI Supriyono, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto dan Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara pad Gebyar Pendidikan Vokasi 2021 BBPPMPV BMTI (fokussatu.id/Jumadi Kusuma)

FOKUSSATU.ID - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) BBPPMPV BMTI menggelar Gebyar Pendidikan Vokasi tahun 2021 untuk merealisasikan Program Link and Super Match antara lembaga pendidikan vokasi dengan Industri dan Dunia Kerja (Iduka).

Gebyar Pendidikan Vokasi berlangsung di Bale Pancaniti Kampus BBPPMPV BMTI Jalan Pasantren Km 2 Cibabat Kota Cimahi dimulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 12:30 WIB, Kamis (16/09/2021).

Dihadiri 380 orang peserta, 180 diantaranya dari kalangan industri juga diikuti 1000 peserta secara virtual melalui live streaming youtube Kemendikbud dan BBPPMPV. Para peserta berasal dari praktisi dan lembaga pendidikan vokasi serta Iduka yang berada di 12 provinsi mitra kerja BBPPMPV BMTI.

Kegiatan meliputi Simposium Pendidikan Vokasi, Peluncuran Produk Galeri Kejuruan, Simulator Kapal dan Manajemen Hemat Energi (Green Management System).

Baca Juga: BBPPMPV BMTI bersama Kadin Jabar rintis Link and Supermatch dunia Pendidikan dan IDUKA

Kepala BBPPMPV BMTI, Supriyono dalam sambutan pembukaan kegiatan memaparkan tiga program inovasi yang dibangun oleh BBPPMPV BMTI selama Pandemi Covid-19 yaitu Galeri Kejujuran, Ship Simulator dan Green Management System.

“Mari bersinergi terus bersama vokasi kuat, menguatkan Indonesia”, himbaunya.

Ditjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto memaparkan Integrasi pendidikan vakasi dan dunia kerja dilaksanakan melalui link and macth 8 + i tidak hanya seremoni MOU, keterlibatan dunia kerja di segala aspek penyelenggaraan pendidikan.

Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills dan karakter kebekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja.

Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis proyek riil dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hardskills, softskills dan karakter yang kuat.

Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja.

Keempat, praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester.

Kelima, bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jumadi Kusuma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X