‎Kuasa Hukum Angkat Bicara Soal Dugaan Mark Up Data BPMU di SMK Dharma Pertiwi

photo author
- Selasa, 23 September 2025 | 07:48 WIB
Kuasa Hukum Dicky Aditya Nugraha, S.H., M.H., C.Med bersama Kepala Sekolah SMK Dharma Pertiwi (Foto Kusnadi)
Kuasa Hukum Dicky Aditya Nugraha, S.H., M.H., C.Med bersama Kepala Sekolah SMK Dharma Pertiwi (Foto Kusnadi)

 
‎FOKUSSATU.ID, PADALARANG - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Dharma Pertiwi yang berlokasi jalan Purwakarta KM 7 Desa Campakamekar Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat terus berinovasi dan semakin berkembang.

‎Meski, beberapa hari sebelumnya beredar informasi dari sebuah media online terkait dugaan Mark Up Data BPMU SMK Dharma Pertiwi, Kabupaten Bandung Barat.

‎Namun pemberitaan ini tidak sesuai dengan di lapangan dan bisa disebut pemberitaan sepihak. Dan pihak sekolah SMK Dharma Pertiwi telah menjelaskan secara detail berdasarkan data-data yang dilaporkannya kepada kuasa hukum.

Baca Juga: LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan, Berlaku 1 Oktober 2025

‎Kantor Kuasa Hukum Aura Putra Wijaya dibawah kepemimpinan Yudi Surjadi, S.H., S.E., M.H., M.Si., M.M., Ph.D., CTL, CCD, C.M.C yang menjadi Kuasa hukum SMK Dharma Pertiwi yang diwakili timnya, Jeanis Dewi Nur Santoso, S.H., M.H., CTL, C.Med dan Dicky Aditya Nugraha, S.H., M.H., C.Med, pihaknya menyesalkan munculnya informasi tidak benar terkait dugaan Mark Up kepada SMK Dharma Pertiwi tersebut.

‎"Prinsipnya, Sekolah ini sudah memiliki izin, adapun bantuan BPMU pun sudah clear semua, Jadi, saya menghimbau kepada rekan-rekan media atau masyarakat semua, agar bisa menyaring informasi dengan benar, klarifikasi dan konfirmasi dengan pihak-pihak yang dituju, agar datanya valid tidak menimbulkan fitnah atau berita hoax,” kata Dicky Aditya Nugraha, dalam keterangan persnya saat mendampingi Kepala Sekolah SMK Dharma Pertiwi, Senin 22/09/2025.

‎Sementara, Kepala Sekolah SMK Dharma Pertiwi, Kabupaten Bandung Barat Dr. Nia Kurniasih, M.Pd., M.M., Gr., CAP., QPOA., CHRME., CNPS buka suara terkait beredarnya pemberitaan atas dugaan Mark Up Siswa Penerima Bantuan Peserta Didik Menengah Universal (BPMU) di Sekolah yang Ia pimpin.

‎Ditemui di sekolah, pihaknya menjelaskan jika sampai dengan tahun ajaran 2025/2026 saat ini SMK Dharma Pertiwi memiliki siswa-siswi sebanyak 786 orang.

Baca Juga: Ousmane Dembele Raih Ballon d Or 2025

‎“Tidak benar seperti yang disampaikan salah satu media online yang menyebutkan adanya mark up data sebanyak 552 siswa dari total siswa 852 sementara diperkirakan hanya 300 siswa saja,” kata Kepala Sekolah SMK Dharma Pertiwi, Nia Kurniasih, saat ditemui di sekolah, Senin, 22/09/2025.

‎Terkait informasi tersebut, pihaknya menjelaskan bahwa bantuan dari pemerintah itu ada dua, ada Bantuan Pendidikan Menengah Universal atau BPMU yang berasal dari Provinsi dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bantuan dari pusat.

‎“Jadi, ada dua jenis bantuan, BOS dan BPMU Keduanya adalah jenis bantuan dana pendidikan yang berbeda, BOS dari pusat dan BPMU dari pemerintah provinsi, serta dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang berkaitan dengan operasional,” ujar Nia Kurniasih.

‎Ia menambahkan, untuk bantuan BOS biasanya cut Off di bulan Agustus di setiap tahun ajaran berjalan, sementara untuk BPMU diberikan dengan data pada tahun ajaran sebelumnya.

Baca Juga: Dukung Pembangunan Infrastruktur Kewilayahan, DPRD Kota Bandung Gelar RDP Bersama Para OPD

‎“Pasti akan berbeda, walaupun di tahun anggaran yang sama. untuk BPMU Kami menerima sebesar 714 siswa sesuai dengan jumlah siswa pada tahun ajaran sebelumnya, karena aturannya seperti itu. Sementara, Tahun ajaran 2025/2026 ini, jumlah siswa Kami sebanyak 786 tetapi dan yang sudah masuk ke Dapodik 785,” jelas Nia Kurniasih.

‎Nia menegaskan jika setiap bantuan yang diterima telah digunakan sebagaimana aturan yang berlaku.

‎“BPMU bukanlah bantuan yang diberikan secara cuma-cuma begitu saja. Ini amanah , jadi harus dapat dipertanggungjawabkan dengan output peningkatan kualitas pendidikan,” tegasnya.

‎Dikatakan Nia, dari 786 siswa-siswi SMK Dharma Pertiwi tahun ajaran 2025/2026 ini, terbagi dalam beberapa jurusan, seperti Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, jurusan Akomodasi Perhotelan, kemudian ada jurusan Bisnis Konstruksi dan Properti dengan jumlah guru sebanyak 30 orang.

‎“Sekolah ini berdiri sejak 2010, saat ini Kami memiliki 24 rombel, tetapi ada 2 kelas yang kami gabungkan untuk kepentingan jurusan teknik, adapun sarana atau fasilitas sekolah yang kita miliki seperti Lab Komputer, jadi setiap siswa bisa menggunakan komputer dengan fasilitas wifi masing-masing, kemudian kami pun sedang mempersiapkan Smart Class dengan fasilitas Smart Board, untuk jurusan perhotelan memang belum maksimal, adapun sarana atau fasilitas pendukung lainnya seperti perpustakaan bisa dilihat kelengkapannya, namun demikian, untuk jurusan perhotelan kami baru memiliki ruangan mini hotel, kedepan akan kita lengkapi,” pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X