FOKUSSATU.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima Feasibility Study (FS) atau kajian kelayakan untuk pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik berbasis Citywide Inclusive Sanitation (CWIS).
Penyerahan FS tersebut setelah dilakukan penandatanganan berita acara serah terima di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Selasa (18/4/2023).
Pemkot Bogor ditandatangani oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, sedangkan dari perwakilan Korea Environmental Industry and Technology Institute (KEITI), Chief Representative of Indonesia Office, Dr. Kim Soon Goo.
Baca Juga: Bangun Ulang Jembatan, Jalan Otista Kota Bogor Ditutup Mulai 1 Mei sampai 8 Desember
"Ini membangun kolaborasi dengan semua. Terima kasih untuk World Bank dan KEITI yang telah menyelesaikan FS yang sangat dibutuhkan yang menjadi proses panjang dari mimpi kami untuk bisa mengelola air limbah secara terpusat dan terpadu," ujar Bima Arya sebelum penandatanganan.
Ia mengakui berkaitan hal ini sangat tidak mudah untuk menyiapkan lahan yang sesuai. Apalagi di tengah keterbatasan banyak tarik menarik dan opsi untuk pemanfaatan lahan yang ada saat ini.
"Namun karena konsepnya yang kuat dan menjadi kebutuhan ke depan, kami pun memprioritaskan. Ini juga untuk konsistensi menjaga IPAL di Tegal Gundil agar bisa terus beroperasi dengan keterbatasan," tambahnya.
Baca Juga: Solve Education! Foundation Memberdayakan Lebih dari 450,000 Pelajar di Tahun 2022
Dijelaskan, FS di wilayah Kayumanis yang diserahkan tersebut menjadi acuan agar tidak hanya bisa melakukan pembangunan secara fisik dan pendanaan yang memadai.
Namun, sambungnya, lebih jauh dari itu targetnya adalah bagaimana bisa melayani warga dengan maksimal dan dengan pengelolaan keuangan yang sehat. "Saya kira itu targetnya," katanya.
Sementara Chief Representative of Indonesia Office, Dr. Kim Soon Goo menyebutkan dalam pengelolaan limbah memang memerlukan proses panjang, dan pihaknya ingin berpartisipasi serta membantu dalam pengembangan projek ini.
Perwakilan World Bank, Irma Magdalena Setiono menjelaskan, FS yang diserahkan sangat komprehensif. Menurutnya, tanpa kerja sama dan komitmen dari jajaran Pemkot Bogor tidak akan selesai.
"Dibanding FS-FS lain, ini termasuk salah satu yang paling bagus dan lengkap analisanya, jajaran Pemkot Bogor sangat terlibat sehingga itu menjadi kunci utama FS ini memiliki kualitas," ungkap Irma.
Artikel Terkait
Ratusan Sopir Angkot Geruduk Balaikota Bogor Tuntut BisKita Transpakuan Bertarif
Operasi Ketupat Lodaya Kerahkan 1.335 Personel, Kapolresta Bogor Kota Imbau Penguatan Patroli
Cara Baznas Kota Bogor Bahagiakan Anak Yatim Ajak Belanja Kebutuhan Lebaran
Proyek Jembatan Otista Masuk Meja Komisi III DPRD Kota Bogor
Bangun Ulang Jembatan, Jalan Otista Kota Bogor Ditutup Mulai 1 Mei sampai 8 Desember