Dinilai Hamburkan Uang, Kegiatan Bimtek Apdesi Kabupaten Kerinci di Bandung Jadi Sorotan Publik

photo author
- Kamis, 30 Juni 2022 | 14:52 WIB
Bimtek Apdesi Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi di Bandung Jawa Barat (Foto tangkapan layar)
Bimtek Apdesi Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi di Bandung Jawa Barat (Foto tangkapan layar)

FOKUSSATU.ID - Para kepala Desa dan Sekdes se- Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) berlangsung di kota Bandung selama 8 hari menjadi sorotan publik. Soalnya, dinilai tidak efisien, dan juga terkesan hanya menghambur-hamburkan uang.

Pengamat kebijakan publik di Kabupaten kerinci yang berinisial ES mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kab. Kerinci itu memungut biaya sebesar Rp.3,5 juta per orang. Sedangkan penggunaan anggaran yang sebenarnya tidak sebesar itu.

Baca Juga: Begini Cara Beli BBM Tanpa Menggunakan Aplikasi MyPertamina

“Kami menduga kuat, pihak panitia mengambil keuntungan besar dibalik kegiatan itu,” Kata dia kepada wartawan di Bandung, Rabu (29/06/2022).

“Saya dapat bocoran soal berapa biaya yang sebenarnya. Misalnya, untuk akomodasi di Hotel Horison harga per pack nya berkisar antara Rp.425.000 hingga Rp.450.000 per orang. Tapi ada dugaan di mark up oleh panitia. Besarannya sekitar Rp.650.000 per orang. Selisihnya cukup besar,” bebernya.

Karena itu, Ia meminta agar pihak berwenang turut terjun mengungkap soal dugaan penggelembungan dana itu. Karena anggaran yang digunakan untuk kegiatan tersebut adalah anggaran negara.

Baca Juga: Beli BBM Pakai Aplikasi, Berikut  Daftar Daerah Uji Coba Aplikasi MyPertamina

“ Aparat penegak hukum harus turun tangan, supaya ada efek jera kedepan,” tandasnya.

Menurutnya, jika dilihat dari sudut efisiensi, kegiatan itu sebenarnya bisa dilaksanakan di Kabupaten kerinci, dan tidak harus jauh-jauh lintas provinsi.

“ Disini juga kan fasilitas memadai, mengapa harus jauh-jauh ke Bandung, ada apa??,” cetusnya.

Ia menduga, hal itu disengaja oleh panitia karena untuk mencari keuntungan. Apalagi jumlah peserta yang mencapai 516 orang.

“saya punya informasi angka detailnya, jumlahnya cukup fantastis,” kata dia yang enggan menyebut berapa besaran selisihnya.

Baca Juga: Catat, Kendaraan Jenis Ini Dilarang Beli BBM Bersubsidi

Ia berharap pemerintah daerah Kabupaten Kerinci mengkaji ulang atas kebijakan mereka. Menurutnya terlalu sering melaksanakan bimtek itu bukan untuk memperbaiki cara kerja kepala desa, malah akan menjadi beban pikiran yang harus mereka pertanggung jawabkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnad Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X