FOKUSSATU.ID - Kaum Milenial yang lahir dari tahun 1981 hingga saat ini di Indonesia sudah berjumlah kurang lebih 26 Juta Jiwa, itu artinya peran milenial strategis di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
Sayangnya, Problem besar dari Kaum Milenial adalah kemampuan berkomunikasi atau lebih tepatnya Komunikasi Interpersonal, Mengurai Masalah ini.
STEBI Global Mulia Cikarang mencoba mengulasnya dalam Webinar Komunikasi Interpersonal “How to be good communication at Digital Era “ yang dilaksanakan pada Rabu, 27 April 2022.
Narasumber yang dihadirkan adalah Akademisi dan Trainer Motivator Adi Supriadi, S.Sos.I, MM.
Webinar ini disiarkan secara Live Zoom dan Youtube STEBI Global Mulia.
Melalui webinar ini, STEBI Global Mulia sebagai Kampus Ekonomi Syariah pertama di Kawasan Industri Cikarang memandang perlu pendidikan intensif untuk Generasi Millinial.
Baca Juga: Korp Alumni HMI (KAHMI) Kota Cimahi, 5 Presidium Kawal Komitmen Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur
Karena akan berpengaruh pada kesuksesan mereka disaat memasuki dunia kerja bahkan berpengaruh disaat Kuliah
“Islam sudah mengajarkan Kepada Ummatnya untuk berkata yang baik-baik, dilarang berkata kotor dan keji, maka untuk melihat sisi praktisnya Kami mengadakan Webinar ini," kata Dr. Deni Lesmana, MM, M.Pd saat diwawancarai (27/4/2022)
Ditambahkan Wakil Ketua 1 Bidang Akademik, Anggi Setya Prayoga, MM bahwa diharapkan Webinar ini bisa meningkatkan pemahaman Generasi Milinial dalam komunikasi yang punya etika.
Adi Supriadi, Selaku pembicara dalam Webinar ini menyampaikan bahwa Komunikasi adalah kebutuhan pokok manusia seperti kebutuhan pokok lainnya, dan yang penting untuk dikuasai adalah Skill Komunikasi Interpersonal karena akan selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Meneguhkan Posisi Alumni Muda UNPAD Sebagai Kader Bangsa Yang Pembela dan Penyantun
“Komunikasi Interpersonal itu bisa terjadi di rumah, kantor, jalanan, Mall dll. Dan tidak hanya bertatap muka langsung, bisa juga chating dan video call, intinya ketika dua individu bertukar pandangan, perasaan dan sikap tentang sebuah masalah apapun itu disebut Komunikasi antarpribadi “Papar Pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat ini.
Adi Supriadi Melanjutkan bahwa Komunikasi itu harus mengandung unsur keterkaitan antara Komunikan dan Komunikator, Empati, Empati, Kontrol diri, Kepercayaan dan Keintiman. Disinilah perlunya pengorbanan seorang Komunikator untuk tidak mengutamakan egonya tetapi justru memperhatikan kebutuhan, keinginan dan kesenangan orang yang diajak berkomunikasi.
“Persoalannya adalah Kaum Milenial Kita tidak menguasai Skill ini, dari hasil riset di Amerika 65% Milenial tidak percaya diri dalam berinteraksi, dan 30% Milenial justru membatalkan pertemuan hanya karena tidak mau berkomunikasi langsung, Permasalahan yang muncul setengah dari mereka bermasalah dalam pengembangan karir, Ini pun terjadi juga di Indonesia “ Urai Aktivis dan Penggiat Media Sosial ini melanjutkan.
Baca Juga: Pemudik Gunakan Moda Transportasi Kereta Api Lebih 31 Ribu Orang
Faktor terlalu sering menggunakan gadget, pengaruh media sosial adalah penyebab utama rendahnya kemampuan komunikasi milenial, Sehingga Komunikasi tidak lagi humanis tetapi digitalis, lawan komunikasi sudah dianggap seperti Smartphone padahal Manusia, dampak buruknya Milenial seperti bersikap tidak sopan, tidak ada tata krama dan cendrung tidak punya empati secara emosi ke lawan bicara.
Artikel Terkait
Jabar-EdenFarm Teken MoU, Komitmen Serap Produksi Panen Petani Milenial
Didik Gen Z dan Milenial di Acara Majelis Dakwah dan Sedekah, Edwin Sanjaya ungkap Caranya
bank bjb Sokong Petani Milenial Melalui Permodalan. Disalurkan Kredit Senilai Rp66,5 Miliar
Jabar Gelar Program Milenial Smartren Bagi Pelajar Selama Ramadhan
Wargi Bandung Ini Ngabuburit Versi Milenial, Banyak Manfaatnya
Sekitar 51 Persen Penduduk Kota Bandung Generasi Milenial dan Gen Z