FOKUSSATU.ID - Ngabuburit ke taman atau ke mal? Sepertinya sudah terlalu mainstream.
Menunggu waktu berbuka sepertinya bisa semakin keren jika bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Salah satu yang bisa dicoba yaitu mengolah sampah. Di Kota Bandung, sampah masih menjadi masalah. Salah satu cara mengatasinya yaitu mengola menjadi sejumlah produk.
Baca Juga: Tahapan Loker Bersama BUMN, Berikut Jadwal Rekruitmen dan Cara Daftar, KlikDisini Linknya
Ada beragam cara mengolah sampah. Salah satunya, memanfaatkan sampah menjadi kompos.
Dilansir dari instagram Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, @dlh_kotabandung ada beberapa metode kompos. Di antaranya
1 . Komposter karung. cocok untuk yang memiliki banyak sampah organik. Ukurannya berkisar antara 60-200 liter.
Baca Juga: Loker Ada 2.700 Posisi, Berikut 54 Perusahaan BUMN dan Jadwal Rekruitmennya
Sampah yang dimasukan juga lebih baik dari hasil kebun, yaitu daun, ranting dan sebagainya.
2. Komposter drum, ini paling populer dan cocok digunakan di lahan terbatas ataupun dalam ruangan.
Komposter ini bisa menggunakan drum plastik yang dilubangi untuk mendapatkan sirkulasi udara.
3. Komposter pot atau gerabah, memiliki sifat yang menghasilkan oksigen sehingga memberikan sirkulasi udara lebih baik dibandingkan memakai plastik.
4. Biopori, merupakan metode kompos yang letaknya di dalam tanah. Biopori dibuat dengan menggunakan pipa paralon plastik dengan diameter 10cm yang dilibangi kecil kecil dan dimasukan secara vertikal ke dalam lubang tanah sedalam 1 meter.
Baca Juga: Simak Ciri Ciri Ibadah Puasa dan Shalat Tarawih Yang Tidak Dapat Pahala
Artikel Terkait
Ono Surono Sebut Kaum Milenial Miliki Peran Penting dalam Perjalanan Sejarah Bangsa
Jabar-EdenFarm Teken MoU, Komitmen Serap Produksi Panen Petani Milenial
Didik Gen Z dan Milenial di Acara Majelis Dakwah dan Sedekah, Edwin Sanjaya ungkap Caranya
bank bjb Sokong Petani Milenial Melalui Permodalan. Disalurkan Kredit Senilai Rp66,5 Miliar
Jabar Gelar Program Milenial Smartren Bagi Pelajar Selama Ramadhan