HSP ke-93, Mahasiswa Geruduk DPRD Jabar, Tuntutannya Evaluasi Total Jokowi

photo author
- Kamis, 28 Oktober 2021 | 21:54 WIB
Ratusan mahasiswa demo di depan Gedung DPRD Jabar Jl Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 28 Oktober 2021. (Gus Rifat Ghifari)
Ratusan mahasiswa demo di depan Gedung DPRD Jabar Jl Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 28 Oktober 2021. (Gus Rifat Ghifari)

FOKUSSATU.ID - Ratusan mahasiswa geruduk Gedung DPRD Jabar Jl Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 28 Oktober 2021. Tuntutannya Soal Pendidikan, Ini Isinya

Dalam aksi yang dilakukan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93, mahasiswa menyoroti kinerja Presiden Jokowi soal pendidikan.

Pantauan di lokasi, akses Jalan Diponegoro ditutup oleh massa aksi. Kendaraan dari arah Jl Djuanda terpaksa dialihkan masuk ke Jl Tirtayasa. Sementara kendaraan dari arah Gedungsate diarahkan ke Jalan Surapati dan Jalan Cilamaya.

Baca Juga: Ormas Penantang Gibran di Pilkada Solo 2020, Resmi Menjadi Partai Kedaulatan Rakyat

Dalam demo tersebut, mahasiswa juga melakukan aksi bakar ban, tak pelak, kepulan asapnya membumbung kemana-mana.

Tuntutan dalam demo tersebut, ditulis dispanduk kain dan kertas, ada yang ditempelkan pagar gedung ada juga yang diletakkan di tengah jalan.

"#Evaluasi Total Jokowi," salah satu bunyi tuntutan mahasiswa yang ditulis di dalam sebuah spanduk.

Sejumlah mahasiswa bergantian berorasi dan menyampaikan tuntutannya. Isi orasinya, mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo di bidang pendidikan.

Baca Juga: Walikota Tangerang Tanggapi Oknum Satpol PP Terciduk Bugil, Ini Penjelasannya

"Hidup rakyat Indonesia, 93 tahun lalu pemuda berkumpul mengadakan kongres, hari ini kita berkumpul merasakan keresahan melihat oligarki," teriak salah satu orator.

Mahasiswa menilai, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin gagal berikan keadilan pendidikan bagi warganya. "Gagal berikan keadilan bagi bangsanya, hari ini masih ada siswa yang tidak melanjutkan sekolahnya, bahkan putus sekolahnya," ujarnya.

Mahasiswa juga menyinggung soal pemecatan pegawai KPK. Selain itu, mahasiswa juga merasa miris melihat gaji guru honorer yang tidak layak.

"Hari ini kita lihat guru honorer dapat gaji Rp 300 ribu, orang tua jual rumah demi anaknya kuliah, tapi ketika jadi guru mendapatkan gaji Rp 300 ribu," ujar Endang orator lainnya.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan 6 Tersangka, Dugaan Korupsi Rp17,6 Miliar di Perum Perindo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X