FOKUSSATU.ID - Aliansi Nano menilai pembangunan Monumen Perjuangan Covid-19 sebagai bentuk politisasi Ridwan Kamil atas terjadinya pandemi Covid-19.
"Terlalu prematur kalau sekarang membangun monumen perjuangan Covid-19 sekarang ini. Selain pemerintah pusat belum mencabut status darurat Covid, juga kita (Indonesia) masih terancam datangnya gelombang ketiga pandemi Covid-19,"ujat Herry, yang juga Ketua Pemuda Demokrat Indonesia
Peresmian Monumen Covid-19 beralasan untuk ditolak dan meminta Presiden RI Joko Widodo untuk mengabaikan permintaan Gubernur Jabar untuk meresmikan Monumen Covid-19.
Aliansi Nano Jabar menolak politisasi yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Penolakan politisasi ini dituangkan dalam pernyataan sikap bersama yang ditandatangani oleh beberapa tokoh dari berbagai elemen masyarakat di Grand Kosamabi, Bandung pada Jum'at 22 Oktober 2021
Baca Juga: Rossi Ucapkan Ciao, Salam Perpisahan untuk MotoGP
Baca Juga: Di Malang, Episenter Gempabumi ada Dibagian yang Menukik, Akibatnya Ini
Ketua Presidium Nano Jabar, Herry Mei Oloan, mengatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah mempolitisasi pandemi Covid-19 dengan membangun Monumen Perjuangan Tenaga Kesehatan Covid-19 di seberang Lapangan Gasibu, Bandung.
Monumen Perjuangan Covid-19 sendiri berada di kawasan Monumen Perjuangan (Monju) Rakyat Jabar yang pernah direvitalisasi oleh gubenur Jabar sebelumnya, Ahmad Heryawan, didirikan Ridwan Kamil sebagai bentuk apresiasi bagi para tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal pada saat menangani pandemi.
Rencananya, peresmian Monumen Perjuangan Covid-19 lokasinya tidak jauh dari kantor gubernuran itu akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Seharusnya, kata Herry, Ridwan Kamil memberikan perhatian lebih kepada korban Covid-19 dan keluarganya yang ditinggalkan daripada membangun monumen dengan menelan biaya milyaran rupiah.
"Terlalu prematur kalau sekarang membangun monumen perjuangan Covid-19 sekarang ini. Selain pemerintah pusat belum mencabut status darurat Covid, juga kita (Indonesia) masih terancam datangnya gelombang ketiga pandemi Covid-19,"ujat Herry, yang juga Ketua Pemuda Demokrat Indonesia.
Menurut Herry, Aliansi Nano menilai pembangunan Monum Perjuangan COvid-19 sebagai bentuk politisasi Ridwan Kamil atas terjadinya pandemi Covid-19.
Baca Juga: Robert Ungkap Rahasia Persib Bangkit dari Ketinggalan saat Tekuk PSS
Berikut pernyataan sikap Aliansi Nano Jabar yang ditandatangai oleh beberapa tokoh dari berbagai elemen di Jabar:
Pada tanggal 3 September 2021, Gubernur Jawa Barat (Jabar) mengumumkan kepada media massa akan dibangun Monumen Perjuangan Covid di seberang Lapangan Gasibu dan diharapkan akan diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Artikel Terkait
HCMI Geruduk Gedung DPRD Jabar Karena Alasan Ini
Oknum DPRD Jadi Tersangka, Politisi Diminta Tidak Gunakan Isu Pertanahan Untuk Cari Simpati
Majelis Adat Sunda Gerebek DPRD Jabar, Minta Kebijakan Swastanisasi KRB Dicabut
Kritisi Jokowi, BEM SI Jabar Kepung Gedung DPRD Jabar