Tekan Kasus TBC Kota Bogor, Dewan Dukung Upaya Penabulu-STPI

photo author
- Rabu, 7 Desember 2022 | 11:19 WIB
Anggota DPRD Kota Bogor H. Muaz HD  (Tengah)
Anggota DPRD Kota Bogor H. Muaz HD (Tengah)

Pada tahun 2022, terang Ella, penemuan kasus TB di atas 100 persen atau sekitar 6.000 kasus dengan rata-rata mereka usia produktif. "Untuk target kedepannya istilah pelacakan kepada kontak erat penderitanya, karena satu penderita kemungkinan ada yang tertular. Ini upaya menurunkan penularan," pungkasnya.

Sementara itu, Program Staff Implementing Unit (IU) Kota Bogor, Sarah Anggiani menjelaskan, Penabulu-STPI adalah Non-Governmental Organization (NGO) yang mendapatkan dana corporate social responsibility (CSR) dari The Global Fund dengan program secara nasional termasuk di Kota Bogor melalui IU.

"Di Kota Bogor kita sudah dari tahun 2021 berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor khususnya program penyakit menular bersama Wakil Supervisor (Wasor TB)," katanya.

Untuk kali ini, pihaknya menjalin kolaborasi dengan legislatif khususnya komisi IV DPRD Kota Bogor. "Kita setahun itu banyak agenda. Sekarang kita bersama jejaring DPPM atau kolaborasi antara pemerintah dengan swasta. Jadi rumah sakit se-Kota Bogor berkolaborasi bersama kami baik swasta maupun RS daerah," terangnya.

Pihaknya saat ini memiliki 68 kader dengan satu kelurahan satu kader yang merupakan kader dari Dinkes Kota Bogor. Namun bedanya, para kader ini setiap turun ke masyarakat mendapat reward dari Penabulu.

"Dilapangan kader melakukan penyuluhan, kemudian mengecek spesimen dahak, jadi kalau ada pasien terduga batuk lebih dari tiga minggu, kader mendatangi. Kalau pasien positif, kader mengajak pasien ke Puskesmas Kota Bogor. Lalu kepada keluarga pasien dilakukan investigasi kontak dan ini banyak ragamnya, nanti di dalamnya itu ada pasien RS ke puskesmas," jelasnya.

Dalam kegiatan ini, kata Sarah, pihaknya juga memberikan motivasi yang disampaikan Dokter Spesialis Virus dr. Panji tentang TPT yaitu terapi pencegahan TB atau pemberian obat terhadap keluarga pasien yang tidak sakit.

"Jadi banyak sekali penolakan karena menganggap kenapa orang sehat harus diberikan obat, makanya akan diadakan workshop perihal itu kepada 25 Puskesmas di Kota Bogor. Kalau hari ini diundang empat Rumah Sakit (RS) dari RS PMI dan Melania dari swasta, sementara itu RS pemerintah-nya Marzuki Mahdi dan RSUD Kota Bogor," ujarnya.

Penulis: Haris

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X