Dari jumlah itu, kemudian ditentukan empat proyek riset terbaik dari IPA dan IPS yang diuji oleh peneliti dan praktisi di aula SMA Plus YPHB Kota Bogor.
Afro mengatakan, YRC ini tujuannya sederhana untuk mengaktifkan fitur kepekaan dari para pelajar SMA terhadap alam dan sosial.
"Jadi kita coba dari kelas 2 SMA, supaya nanti kelas 3 fokus perguruan tinggi sudah punya modal, minimal bisa menemukan solusi dari masalah yang ada di sekitar," tandasnya.
Sementara, peneliti dari BRIN, Sukma Surya Kusumah menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya YRC. Menurutnya, program ini untuk mentrigger pelajar SMA dari sejak dini sudah diterapkan rasa keingintahuan, dan hal tersebut modal untuk menjadi peneliti yang handal.
"Jadi mulai dari berpikir logis, kritis dan pentingnya penelitian untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan sudah terpikirkan sejak dini. Jadi tidak ada kata terlambat, mudah-mudahan Indonesia di tahun 2045 bisa memperoleh generasi emas dengan program seperti ini," kata Sukma. (Ris)