Diduga PPDB Curang, Emak-emak Bawa Panci Geruduk SMAN 3 Kota Bogor

photo author
- Selasa, 25 Juli 2023 | 20:36 WIB
SMA Negeri 3 Kota Bogor di geruduk ratusan emak-emak terkait dugaan kecurangan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).Selasa (25/7/2023).
SMA Negeri 3 Kota Bogor di geruduk ratusan emak-emak terkait dugaan kecurangan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).Selasa (25/7/2023).

FOKUSSATU.ID - Ratusan emak-emak menggeruduk SMAN 3 Kota Bogor di Jalan Pakuan, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, pada Selasa (25/7/2023).

Kedatangan emak-emak yang terpumpun dalam Keluarga Besar Marhaenis untuk menggelar unjuk rasa terkait dugaan kecurangan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa yang mayoritas mengenakan seragam putih abu selayaknya pelajar SMA itu menyuarakan kekecewaannya.

Baca Juga: Kurangi Limbah Mode, Eiger Green Project Perkenalkan Produk Upcycling

Tak hanya itu, mereka juga sesekali memukuli alat-alat dapur yang dibawanya, seperti panci dan pengorengan saat orator berorasi di atas mobil.

Salah satu pengunjuk rasa, Aprilda Dasa Pertiwi, mengatakan, aksi ini sebagai simbol kekecewaan atas kemunduran pendidikan di Kota Bogor.

Sebab, sambung dia, banyak pengaduan kecurangan pada PPDB jalur zonasi yang merugikan warga yang dekat dengan sekolah justru tidak lolos.

LBaca Juga: Digugat Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang, Pemprov Jabar Masih Bertabayun

"Banyak aduan kecurangan yang datang kepada kami, ternyata warga sekitar ini malah tidak keterima di sekolah yang ada di sekitar rumah mereka," ungkapnya.

Selain diduga ada pemalsuan dokumen seperti Kepala Keluarga (KK), Aprilda menilai panitia PPDB juga kurang selektif dalam memproses yang menjadi persyaratan sistem zonasi.

"Banyak yang memalsukan dokumen, terus juga panitia tidak selektif. Semisalnya membatik KK, dia terbitnya belum satu tahun, tetapi dianggapnya sudah satu tahun," katanya.

Baca Juga: Digugat Al Zaytun, Pemprov Jabar Siapkan Langkah Ini

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Kota Bogor Keluarga Besar Marhaenis, Atty Somaddikarya mengutarakan, dalam hal ini tidak mencari mana yang benar dan salah. Sebab, perlu disadari juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang memiliki kewenangan tidak ada penambahan SMA dan SMK negeri di Kota Bogor.

"Kita juga harus sadar diri pemerintah Jawa Barat tidak memberikan infrastruktur gedung sekolah bertambah di Kota Bogor. Artinya ada kelemahan di sini," kata Atty.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X