Karangan Bunga Korban BDS: Suara Kritis di Depan Gedung DPRD Kabupaten Bandung

photo author
- Kamis, 7 Agustus 2025 | 17:59 WIB
Karangan bunga di DPRD Kabupaten Bandung jadi simbol kritik dan harapan masyarakat terhadap PT BDS. Kamis, 7 Agustus 2025.
Karangan bunga di DPRD Kabupaten Bandung jadi simbol kritik dan harapan masyarakat terhadap PT BDS. Kamis, 7 Agustus 2025.

Namun, di balik ucapan tersebut, terdapat pesan penting yang harus diperhatikan oleh Bupati. 

Baca Juga: Rahasia Umur Panjang Baterai Li-ion pada Mobil Listrik: Pahami Dulu Siklus Hidup dan Cara Merawatnya

"Kami berharap bupati segera merespon keluhan para vendor yang menjadi korban PT Bandung Daya Sentosa (BDS). Jika ini bukan tanggung jawab bupati, mohon dijelaskan alasannya. Namun, jika memang menjadi tanggung jawabnya, kami ingin tahu bagaimana bupati akan menanganinya," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya dukungan DPRD untuk membentuk panitia khusus terkait kasus BDS.

Menurutnya, situasi ini sangat merusak iklim investasi di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung, dan dapat mempengaruhi kepercayaan pengusaha terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara nasional.

"Tanpa dukungan dari sektor swasta, pemerintah tidak dapat bergerak. Jika pengusaha diperlakukan seperti ini, siapa yang mau berbisnis atau menjadi mitra pemerintah?" tegasnya.

Baca Juga: Ini Penjelasan Alur Hak Tanggungan dan Roya bagi Debitur Perorangan

Mengenai perkembangan kasus di Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung, Deded melihat hal ini sebagai langkah positif dari jajaran aparat penegak hukum.

"Ini menunjukkan bahwa pernyataan pihak BDS yang diwakili oleh pengacara, ketua DPRD, dan ketua Komisi B tidak sepenuhnya benar. Jika ini murni bisnis, tidak mungkin Kejari meningkatkan kasus ini menjadi penyidikan," jelasnya.

Deded berharap agar investasi yang telah ditanamkan dapat dikembalikan sepenuhnya.

"Kami ingin agar oknum-oknum yang terlibat dalam kejahatan ini dihukum sesuai perbuatannya, agar kejadian serupa tidak terulang dan merugikan banyak orang," tambahnya.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Bandung Tingkatkan Status Kasus PT BDS, Jamparing Institut Desak Penuntasan

Ia menekankan bahwa korban dari kasus ini bukan hanya pengusaha, tetapi juga karyawan dan keluarga mereka.

"Jika dihitung, satu karyawan bisa berarti satu anak dan satu istri. Berapa ratus atau ribu orang yang menjadi korban? Ini harus segera ditanggapi dan diselesaikan oleh pemerintah daerah dan pusat," pungkasnya. ***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X