Kemenangan Ramadhan ini perlu ditampilkan bahwa ada sebagian umat Islam memiliki kemerdekaan ekonomi dan membagikan hartanya kepada masyarakat yang membutuhkan, terlebih yang akan mudik lebaran.
Muhammad Ali Ramdani selaku Ketua PGRI Kecamatan Koja sengaja melibatkan para guru dari PGRI dalam kegiatan Rudem dan FOI ini dengan sejumlah alasan tertentu.
“ Kami dari PGRI Kecamatan Koja kerap membuat kegiatan Bazaar Murah untuk membantu masyarakat. Ikali ini kami berpartisipasi dengan Rudem untuk menunjukkan bahwa dunia pendidikan tidaklah eksklusif”, jelas Ramdani.
Kelompok-kelompok relawan yang dijaring bersama Rudem turut mendistribusikan kupon, membagikan makanan tazil dari Mobil Masterasa ABC dan mengantarkan langsung kepada para lansia. Ada juga sebagian relawan yang turut mengedarkan kupon 1 kg daging dan 1 liter minyak sayur yang ditebus dengan harga Rp. 100.000,-/paket dari Rudem.
Tampak Herny dan anggota Perkumpulan 3084 membagikan kupon. Uniknya dari perkumpulan ini ada juga sejumlah anggotanya yang non muslim.
Baca Juga: Wajik Nanas Alias Kletik, Sajian Cemilan Khas Keluarga di Moment Lebaran
Ramdansyah menjelaskan bahwa “Merayakan kemenangan Ramadhan berarti merayakan menangnya Persatuan Umat dan Bangsa yang tidak terpecah belah usai Pemilu 2024” tegas Ramdansyah yang pernah menjadi Ketua Panwaslu Provinsi DKI Jakarta.
Ramdansyah adalah pimpinan Rumah Demokrasi -sebuah lembaga yang mengedepankan volunterisme, wirausaha advokasi dan hukum, sosial dan demokrasi. Lembaga ini aktif dalam dakwah ekonomi, persatuan umat dan demokrasi.
“Kegiatan ini secara spontan didukung oleh lembaga-lembaga yang berbeda seperti Rumah Demokrasi, FOI dan dunia pendidikan. Gerakan voluneterisme atau gotong royong perlu ditonjolkan tanpa mengenal suku, ras dan agama untuk membantu fakir miskin dan mereka yang masih dalam kategori pra sejahtera. Apalagi jelang lebaran, mereka membuthkan uluran tangan di tengah harga kebutuhan lebaran yang meningkat” pungkas Ramdansyah.
Ketua Yayasan Saraswari Murdisah Nuraini, Melli Darsa mengatakan pembagian makanan ini merupakan bentuk komitmennya terhadap agama, kemanusian dan hak-hak perempuan.
“Makanan yang dibagikan salah satunya tentu untuk kelompok perempuan yang sudah lansia. Mereka perlu diperhatikan dan diperlakukan sama atau lebih di setiap perayaan atau hari raya. Penghormatan terhadap ibu menjadi hal yang patut terus diteladani,” ujarnya.***014
Artikel Terkait
Ramdansyah Dorong Command Centre Bawaslu Bisa Wujudkan Pemilu Profesional Efektif dan Efisien
Pemilu 2024 Sistem Proporsional Terbuka, Ramdansyah Berharap Partai Politik Semakin Demokratis
Ramdansyah Jelaskan Empat Modal Utama Perempuan Terjun ke Panggung Politik
Diskusi FAMMI, Ramdansyah: Undecided Voters Tunggu Debat Capres Cawapres untuk Tentukan Pilihan
Ramai Bahas RUU DKJ, Pengamat Pemilu Ramdansyah: Jangan Lupakan Kawal Suara Perempuan di Pileg 2024