FOKUSSATU.ID - BisKita Transpakuan di Kota Bogor sampai saat ini masih memberikan pelayanan gratis. Pangkalnya, Pemerintah Kota Bogor masih mempertimbangkan besaran tarif BisKita Transpakuan yang diusulkan sebesar Rp5.500.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sampai saat ini pihaknya dalam hal ini Wali Kota Bogor Bima Arya masih mematangkan rencana penerapan tarif BisKita Transpakuan.
"Pertimbangannya nilai tarif yang kira-kira sesuai dengan kemampuan masyarakat, ini pak wali kota membutuhkan waktu untuk mempelajari itu," kata Dedie kepada awak media, Kamis (5/1/2023).
Baca Juga: Menteri Siti Nilai Kebijakan Sumber Daya Air dan Sumber Daya Lahan Sama Penting
Disamping itu, Pemkot Bogor juga tengah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berkenaan dengan tarif terusan BisKita Transpakuan.
Pembahasan tarif terusan itu dilakukan mengingat halte-halte pada jalur BisKita Transpakuan di Kota Bogor masih terbuka, tidak seperti di Jakarta.
Dedie mencontohkan, penumpang yang naik dari halte Parungbanteng hendak ke Stasiun Bogor, maka akan turun di halte Ahmad Yani, dan naik kembali BisKita Transpakuan untuk melanjutkan ke Stasiun Bogor.
"Koordinasi BPJT ini terkait dengan karcis terusan, kalau tidak berlakukan tarif terusan, nanti penumpang bayar dua kali. Ini sedang kami pikirkan dan juga mendorong IT BPTJ untuk menyelesaikan tarif terusan ini," ungkapnya.
Baca Juga: IndiHome Jaga Momentum Positif Di Era Pasca Pandemi
Dijelaskan, penerapan tarif terusan sendiri dibuat agar meringankan biaya yang dikeluarkan pengguna Biskita Transpakuan saat mulai diberlakukan nantinya.
"Misalkan begini, bayar sekali di halte Parungbanteng pukul 09.00, sampai di halte A Yani 09.30, artinya masih satu tarif sampai ke Stasiun Bogor. Tetapi kalau tidak diselesaikan dari sisi sistem (tarif terusan) maka akan bayar dua kali," imbuhnya.
Oleh karena itu, sambungnya, Pemkot Bogor hingga sekarang belum mengumumkan pemberlakuan tarif BisKita Transpakuan, yang sebelumnya direncanakan akan diberlakukan pada Januari 2023.
Dedie mengatakan, untuk usulan tarif BisKita Transpakuan sebesar Rp5.500. Namun hal itu perlu dikaji terkait Ability To Pay (ATP) yaitu Kemampuan masyarakat dalam membayar tarif dan Willingness To Pay (WTP) atau kemauan masyarakat dalam membayar tarif yang ada.
"Jadi masih dikaji. Pak wali sedang mempelajari, sedang berpikir, termasuk juga karcis ini bisa menjadi karcis terusan, karena kalau Rp5.500 tidak diberlakukan karcis terusan, maka jika dari Parungbanteng ke Stasiun Bogor bayar Rp11.000," katanya. (Ris)
Artikel Terkait
Diterjang Longsor, Pembangunan Jembatan Sukaresmi -Cilebut Dilanjut Tahun Ini
Penutupan Materi Hukum Kuliah Kerja Nyata Universitas Bhayangkara Jakarta di Desa Sukajadi Bogor
PSI Kota Bogor Targetkan 5 Kursi Parlemen di Pileg 2024
Dikeluhkan Warga, DPUPR Kota Bogor Tambal Sulam Jalan Raya Tajur
Raker Sektor Pendidikan, Komisi IV Bahas Aset Sekolah hingga Ijazah Tertunggak di Kota Bogor