FOKUSSATU.ID - Pemerintah Kota Bogor melakukan upaya percepatan Open Defecation Free (ODF), yang berarti bebas buang air besar sembarangan atau stop buang air besar sembarangan di wilayahnya. Kali ini dengan menggandeng sektor usaha.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, dalam membangun kolaborasi pentahelix percepatan ODF, ada lima poin yang terlibat. Pertama adalah keberadaan pemerintah bersama dinas, BUMD dan lintas instansi.
Selanjutnya pengusaha atau sektor usaha, kemudian perguruan tinggi dan akademisi riset dan sebagainya, pers, serta keterlibatan masyarakat luar dari berbagai kalangan dan organisasi.
Baca Juga: Unik, Pohon Natal 5 Meter di Bogor Dibuat dari Botol Bekas
"Ke depan misi yang akan dicapai Kota Bogor harus menjadi kota cerdas, kota yang sehat dan kota sejahtera. Ini tiga kunci ini harus diwujudkan dalam kolaborasi," kata Sekda, Selasa (20/12/2022).
Lebih lanjut kata Syarifah, terobosan percepatan ODF ini dilakukan dengan sangat serius oleh Pemkot Bogor. Karena, rendahnya sanitasi di suatu wilayah akan berada lurus dengan kasus stunting, di mana wilayah yang memiliki sanitasi rendah juga menjadi kantong-kantong dari stunting.
"Mudah-mudahan bapak ibu (pengusaha) bisa terketuk untuk ikut menyelesaikan bersama kami untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ODF ini," ujarnya.
Baca Juga: SDN 060 Raya Barat Gelar Acara Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
"Kita harapkan bersama-sama karena di perusahaan itu ada CSR, ada tanggung jawab sosial lingkungan. Kami harap bisa menggunakan jatah itu untuk menangani ODF," kata Syarifah kembali.
Sementara Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudy Mashudi menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor berada di urutan ke lima berada di atas rata rata Jawa Barat dan nasional. Namun dalam capaian ODF, Kota Bogor berada di urutan ke 27 dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat pada triwulan kedua.
Melihat capaian itu, kata Rudy, Kota Bogor terus bergerak dalam upaya percepatan ODF dan berhasil mendeklarasikan dua kelurahan ODF atau bebas buang air besar sembarangan.
"Salah satu upayanya adalah sinergi dan kolaborasi, sinergi di internal pemerintah dan kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan yang lain dan di luar pemerintah. Data ini menunjukan bahwa Bogor harus melakukan lompatan-lompatan besar agar ODF di Kota Bogor bisa ditangani," katanya.
Baca Juga: USB YPKP Jalin Kerjasama Dengan Profesi MD Konsultan Brunei Darussalam
Dalam percepatan ODF ini, seperti disampaikan Rudy, Dinas Kesehatan Kota Bogor meluncurkan tagline rereongan akses sanitasi jamban keluarga. Ia pun berharap dengan adanya kegiatan ini semua bisa berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan ODF Kota Bogor 2023-2024. (Haris)
Artikel Terkait
Viral 2 Bangkai Monyet dalam Kandang, Wali Kota Minta Bogor Mini Zoo Setop Operasional
Garterana 2022, Pelajar SMAN 1 Kota Bogor Implementasikan P5
Dewan Wanti-wanti Pemkot Bogor Maksimalkan Serapan Anggaran
Kisah Zihni Zizer, Remaja di Bogor yang Dulang Cuan dari Konten Kreator
Unik, Pohon Natal 5 Meter di Bogor Dibuat dari Botol Bekas