Satlantas di Bogor Gulirkan Inovasi Helm Khusus bagi Penyandang Tuli

photo author
- Kamis, 8 Desember 2022 | 21:24 WIB
Secara simbolis Satlantas Polresta Bogor Kota memakaikan Inovasi helm untuk pengendara motor yang memiliki keterbatasan pendengaran
Secara simbolis Satlantas Polresta Bogor Kota memakaikan Inovasi helm untuk pengendara motor yang memiliki keterbatasan pendengaran

FOKUSSATU.ID - Satlantas Polresta Bogor Kota menggulirkan inovasi helm khusus bagi pengendara motor yang memiliki keterbatasan pendengaran atau tuli.

Kepala Satlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria mengatakan, helm khusus ini merupakan inovasi baru dari Satlantas Polresta Bogor Kota dan pertama di Indonesia.

Helm ini berwarna dominan kuning dengan dipadu warna biru di bagian bawahnya. Pada bagian belakang helm terdapat logo bergambar telinga dan tulisan I Am Deaf.

Baca Juga: UPDATE! Lokasi Jadwal SIM Keliling Kota Bogor hari Jumat 9 Desember 2022

Galih menjelaskan, warna kuning menandakan kehati-hatian atau berhati-hati. Sedangkan warna biru itu menandakan ketenangan.

"Kita dari mulai pewarnaan, tulisan hingga logo berkomunikasi dengan Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Bogor," kata Galih seusai membagikan helm identitas tuli secara simbolis di Lapangan Sempur, Bogor Tengah, Kamis (8/12/2022).

Pihaknya telah memproduksi helm khusus ini lebih dari 100 buah. Galih juga akan terus mengembangkan untuk penyempurnaan fungsi dari helm tersebut.

"Ini akan kita kembangkan terus dan perbanyak tentunya dengan perbaikan dan modifikasi sebagai penyempurnaan lagi kedepannya, sehingga helm ini benar-benar dirasakan manfaatnya bagi orang-orang yang mempunyai keterbatasan pendengaran atau tuli," ujarnya.

Baca Juga: Masuki Kurikulum Merdeka, PAUD KB Mekarsari III Kota Cimahi Gelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Ia mengatakan, inovasi tercetus berawal dari media sosial Satlantas yang diikuti oleh para penyandang tuli. Mereka itu memberikan masukan terhadap unggahan video disertakan juga dengan tulisan agar mereka tahu maksud yang disampaikan oleh pihak kepolisian.

"Pernah bilang ke kita melalui komentar di sosial media, tolong dong dalam video-video ada tulisannya agar mereka bisa tahu maksud dari video itu. Biasanya kan video itu ada suaranya. Tapi karena mereka tidak bisa mendengar, maka masukan itu kami respon," paparnya.

Setelah dilakukan pertemuan dengan mereka, imbuh Galih, mereka juga terkendala saat berkendara, sehingga muncul untuk membuat helm khusus ini.

Baca Juga: Jaringan Pemred Promedia Resmi Terbentuk, 700 Media Gabung Dalam Ekosistem Promedia Teknologi Indonesia

Dengan adanya helm khusus ini juga, lanjutnya, masyarakat jadi tahu dan akan lebih berhati-hati lagi, lantaran jika diklakson dan sebagainya, mereka tidak akan dengar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X