18 Fakta Sejarah dan Pesona Kebun Raya Bogor, Nomor 7 Subhanallah

photo author
- Sabtu, 2 Oktober 2021 | 17:28 WIB
Sejarah dan Pesona  Kebun Raya Bogor
Sejarah dan Pesona Kebun Raya Bogor

Di lain sisi, juga di Taman Meksiko, pengunjung dapat menyaksikan kurang lebih ratusan spesies tanaman sukulen. Bentuk tanaman itu beraneka ragam seperti berbentuk kerdil dan juga memiliki tinggi hingga dua kali lipat dari tinggi manusia normal, dimana fenomena seperti itu memberikan kesan yang begitu unik tentunya.

Kendati demikian, diberi sebutan nama Taman Meksiko, sebab disini para wisatawan dapat melihat tiga sosok bertopi yang merupakan salah satu ciri khas dari Meksiko yakni Sombrero dan juga membawa gitar. Dimana dari ketiga patung tersebut berdiri tepat pada salah satu sudut yang membuat ciri keunikan tersendiri.

10. Pemakaman Belanda Kuno. Dulu kala, kawasan Kebun Raya Bogor (KRB) tersebut dikelola oleh pihak Pemerintahan Kolonial Belanda. Oleh sebab itu, tak heran jika di Kebun Raya Bogor (KRB) juga terdapat sisa-sisa dari peninggalan Belanda, seperti salah satu dari peninggalannya itu adalah Area Pemakaman Kolonial Belanda.

Memang terlihat sekilas terkesan menyeramkan terlebih itu juga terdapat sejumlah pohon bambu yang sangat rimbun dan kurang intensitas dari cahaya sinar matahari masuk, tak heran sehingga memberikan kesan yang sangat menyeramkan.

Di lain sisi, juga terdapat sejumlah batu-batu nisan berjejer dengan tulisan nama-nama orang Belanda, hal yang membuat suasana semakin mencekam. Dari sejumlah nama-nama orang Belanda tesebut diantaranya seperti, JC Van Hasselt dan Heinrich Kuhl.

11. Laboratorium Treub dan Wisma Tamu Nusa Indah.
Untuk memberikan edukatif, di Kebun Raya Bogor (KRB) juga tersedia fasilitas pembelajaran berupa Laboratorium dan Resort Wisma Tamu Nusa Indah. Kedua bangunan tersebut kerap kali dijadikan lokasi pembuatan film, sebab bangunan kuno tersebut menyuguhkan panorama dan keindahan langit biru memukau.

Sementara konstruksi bangunan murni jaman Kolonial Belanda yang menjadi daya tarik kedua bangunan itu, walaupun demikian pengunjung hanya dapat memanfaatkan kedua bangunan tersebut hanya sebagai tempat swafoto. Masih jarang sekali para pengunjung masuk ke dalam untuk melihat interior kuno dari kedua bangunan tersebut.

Sedangkan untuk nama laboratorium diambil dari nama Melchior Treub yang merupakan seorang direktur Kebun Raya Bogor (KRB), pengabdian Melchior Treub di sini mencapai 30 tahun. Dirinya pula sang pendiri Buitenzorg Landbouw Hogeschool, saat ini telah berganti nama menjadi Sekolah Institut Pertanian Bogor (IPB).

12. Jembatan Putus Cinta.
Ada spot memiliki nama cukup menarik dan unik yakni jembatan putus cinta. Memang sih sekilas dilihat tak ada hal spesial akan Jembatan itu hanya berupa suspension bridge, memiliki rangka bergantungan pada kawat tebal, juga Jembatan tersebut memiliki warna merah yang merupakan warna khas negara Belanda. Adapun dari panjang jembatan tersebut mencapai 25 hingga 30 meter.

Pembangunan jembatan dimulai ketika itu Kebun Raya Bogor mengalami tahap renovasi dan ekspansi lahan. Kendati demikian tetap memiliki keunikan, sebab rasa adrenaline sobat bakal terpacu ketika berjalan di sekitar jembatan.

Di lain sisi, juga ada sisi yang menarik lainnya dari jembatan putus cinta yakni, mitos menyebutkan bawah terdapat banyak hubungan percintaan harus berakhir kandas di tengah jalan usai seseorang berhasil melewati jembatan tersebut. Oleh sebab itu banyak dari pengunjung tak tertarik melewati jembatan tersebut, selain mitos Kebun Raya Bogor itu, tak ada lagi yang menceritakan jembatan putus cinta tersebut.

13. Museum Zoologi.
Pada kenyataanya Kebun Raya Bogor ini, tak hanya cuman sekedar menawarkan keindahan serta sisi sejarah saja. Namun, berbagai sarana edukasi pun menarik dicoba salah satunya lebih dekat dengan Dunia Flora dan Fauna di Indonesia, bahkan juga skala berkelas Dunia.

Museum zoologi merupakan tempat menarik yang wajib disinggahi. Museum zoologi merupakan satu diantara museum yang menyajikan beragam hewan diawetkan. Fungsi museum tersebut, untuk memberikan wawasan pengetahuan akan mengenai keragaman hayati di Indonesia tentunya.

Selain itu, Para wisatawan bakal mendapatkan info mengenai jenis binatang hidup di Indonesia. Seperti halnya akan hewan-hewan mamalia, serangga hingga reptil kesemua binatang tersebut telah diawetkan dan wujud asli.

Lebih lanjut, selain itu juga pengunjung dapat melihat beraneka ragam diorama yang menjelaskan tentang kehidupan sejumlah hewan pada masa lampau di nusantara. Seperti, patung hewan berupa rusa ketika menghadapi serigala buas. Menariknya lagi diorama tersebut menggunakan hewan asli diawetkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wiera Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X