FOKUSSATU.ID - Pemerintah Kota Bogor saat ini tengah mematangkan manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan Otto Iskandardinata atau Jalan Otista.
Hal itu dilakukan terkait rencana penutupan Jalan Otista selama sembilan bulan seiring pembangunan jembatan di kawasan itu.
"Sudah ada (rekayasa lalu lintas Jalan Otista), tapi sekarang sedang dimatangkan. Kira-kira ada dua opsi jalurnya, tapi dari Tugu Kujang itu ditutup," kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada awak media, Sabtu (10/12/2022).
Disamping itu, dikatakan Bima Arya, sekarang yang sedang menjadi fokus juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembangunan jembatan Otista di tahun 2023.
Lanjutnya, pembangunan dengan melebarkan jembatan itu dilakukan lantaran selama ini menjadi bottle nect yang menimbulkan kemacetan di jam-jam tertentu.
"Sekarang kita sosialisasi dulu, untuk kenapa jembatan itu harus dilebarkan. Jadi semua paham bahwa kita tidak ada pilihan supaya pusat kota tidak macet itu (jembatan) harus dilebarkan," ujarnya.
Untuk persiapan pembangunan, pihaknya masih mempunyai waktu hingga empat bulan kedepan dari proses lelang Manajemen Konstruksi (MK) hingga pembangunan fisik yang ditargetkan bisa terlaksana pada April 2023.
Baca Juga: Kemenkumham Apresiasi Implementasi HAM di Kota Bogor
"Insyaallah masih ada waktu empat bulan hingga April untuk semua persiapan, dan ini tidak boleh mundur karena nanti akan telat, karena ini pekerjaan besar, dan kenapa harus ditutup? Kalau tidak ditutup, maka nggak akan ngejar selesai, ini bukan multiyear, ini tahun tunggal, jadi harus selesai 2023," katanya.
Diketahui, pembangunan jembatan Otista ini dibiayai dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp52 miliar. Pengerjaan jembatan dengan bentang 50 meter itu meliputi pelebaran jalan, pedestrian dan jalur moda transportasi berbasis trem.
"Untuk dimensinya akan ada penambahan satu lajur untuk trem sekitar 3,7 meter dan untuk trotoar pedestrian akan disesuaikan di lapangan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi, pada Selasa (22/11/2022).
Chusnul memaparkan, jika pelebaran jembatan dimaksimalkan untuk empat lajur seperti dari Tugu Kujang sampai jembatan, maka akan ada penambahan lebar secara total dari desain sekarang, yaitu sekitar 5,5 meter, termasuk lebar jalur trem dan pedestrian.
Baca Juga: Harry Kane, From Hero to Zero. Semoga Bisa Kembali di Piala Dunia 2026