"Menjaga agar Kota Bogor tetap di tengah ini sebenarnya meneruskan DNA Kota Bogor dari masa zaman kerajaan Pajajaran. Ada DNA keberagamaan di sana dan menjaga Kota Bogor tetap toleran bukan hanya dari indeks saja," kata Bima Arya.
Bima Arya menyebut ada lima hal yang harus diterapkan untuk menjaga Kota Bogor sebagai kota toleran.
Pertama, adanya konsisten leadership. Dirinya berharap wali kota dan ketua DPRD selanjutnya akan terus mewarisi DNA Kota Bogor dari masa ke masa.
Kedua dari institusi. Bima Arya berujar keberagaman ini harus dikawal lembaga yang memiliki konsistensi dan legitimasi, salah satunya FKUB yang harus diisi tokoh-tokoh dengan kejernihan hati.
"Ketiga regulasi, Perwali dan Perda-nya tidak boleh bertentangan dengan semangat tadi," kata Bima Arya.
Ia melanjutkan, keempat adalah kolaborasi. Karena semua tidak bisa sendiri, sehingga urusan toleransi bisa dikolaborasi bersama-sama untuk menguatkan pemahaman tadi.
"Kelima inspirasi, harus ada inspirasi dari kota ini kalau toleransi itu hal mulia," pungkas Bima Arya. (Ris)