KCJB dari DKI akan melintasi 8 kota/kabupaten di Jawa Barat. Konsekuensinya, pasti akan menggunakan lahan. Namun, bangunan TOD akan sangat memperhatikan heritage di sekitarnya. Selain itu, tentu sangat diharapkan agar pembangunan trase double track sepanjang 142,3 km itu tidak lantas mengorbankan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) Jabar.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Seksi 1 Sudah Dapat Dilewati, Diresmikan Hari Ini
KCJB dengan kecepatan 350 km/jam hanya bisa melintas di jalur Karawang-padalarang. Sesungguhnya ada dua tipe KCJB. Tipe pertama dari TOD Halim langsung ke TOD Padalarang. Waktu tempuhnya 36 menit. Sedangkan tipe kedua akan berhenti di TOD Karawang. Waktu tempuh KCJB ini menjadi 45 menit.
Setiap hari KCJB beroperasi 68 perjalanan. Dengan kapasitas penumpang sekitar 600 orang, tarif satu trip per penumpang diperkirakan pada kisaran Rp250.000-350.000.
Per tanggal 19 Januari 2021, progres pembangunan sudah mencapai 79,9%. Semoga terget beroperasi pada Juni 2023 bisa terwujud. ***
Oleh
Daddy Rohanady
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
Artikel Terkait
DPRD Jabar Soroti Jalur Kereta Api yang Kini Sudah Tidak Aktif, Padahal Bersejarah
Warga Kabupaten Tasikmalaya Audiensi dengan Komisi I DPRD Jabar, Minta DOB Tasela
Pembayaran Sudah 100 Persen, DPRD Jabar Minta Revitalisasi Situ Ciburuy Dapat Segera Rampung
DPRD Jabar Minta Dalam Pencegahan Paham Terosisme BNPT Harus Libatkan Multi Sektor
Pansus VIII DPRD Jabar Belajar Pengelolaan Minyak Bumi dan Gas ke Semarang
KCIC Bandung Jakarta, DPRD Jabar Ingatkan Mitigasi Bencana dan Ruang Perekonomian Masyarakat