news

Kejari Kabupaten Bandung Tingkatkan Status Kasus PT BDS, Jamparing Institut Desak Penuntasan

Rabu, 6 Agustus 2025 | 18:31 WIB
Dadang Risdal Aziz, yang akrab disapa Kang Risdal dari Jamparing Institut. (Foto: Fokussatu.id)

BDS tercatat sebesar 33 miliar, sementara pada tahun 2024 melonjak menjadi 314 miliar, meningkat 839,02%. Laba bersih juga mengalami kenaikan signifikan dari 955 juta menjadi 9,7 miliar.

Pemeriksaan Aset dan Piutang

Data dari LHP BPK menunjukkan bahwa pada tahun 2024, PT. BDS memiliki aset lancar sebesar 131 miliar, meningkat drastis dari 16 miliar pada tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 97,35% atau sekitar 127,5 miliar merupakan piutang dagang.

Permintaan Penelusuran Mitra Bisnis

Risdal berharap APH dapat fokus mendalami hubungan bisnis PT. BDS dengan PT. Cahaya Frozen Raya (CFR). Ia menekankan pentingnya memeriksa keabsahan PO (Purchasing Order) yang diterbitkan CFR kepada BDS dengan nilai yang sangat besar.

Menelusuri Aliran Dana dan Distribusi

"APH harus menelusuri aliran distribusi barang dan dana yang sebenarnya. Ini penting untuk mengetahui penyebab PT. BDS tidak mampu membayar kepada para suppliernya," tambah Risdal.

Dengan demikian, APH dapat mengidentifikasi di mana uang ratusan miliar tersebut terjebak.

Desakan untuk Segera Menentukan Tersangka

Jamparing Institut mendesak APH, baik kepolisian maupun kejaksaan, untuk segera menentukan tersangka dalam kasus ini.

Risdal menegaskan pentingnya transparansi kepada publik mengenai siapa yang terlibat dalam kekisruhan di PT. BDS.

"Saya menaruh kepercayaan yang tinggi kepada APH untuk bekerja keras dan profesional dalam mengungkap kasus ini serta segera menentukan siapa saja yang terlibat untuk ditindak sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.***

 

Halaman:

Tags

Terkini