FOKUSSATU.ID, BANDUNG - Belakangan ini berbagai negara telah melaporkan adanya penurunan populasi lebah secara global.
Dalam memperingati Hari Lebah Sedunia Perhimpunan Entamologi Indonesia (PEI) menggelar forum dialog penyerbuk bersama para akademisi dan peneliti di Travello Hotel, Sabtu (20/5/2023)
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PEI yang bekerjasama dengan Universitas IPB, Universitas Padjadjaran, Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) dan Indonesia Pollinator Inniative (IPI). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua PEI Prof. Dr. Ir. Dadang M.Sc,.
Baca Juga: Diduga Korupsi Dana Rp 98 Miliar Proyek WC Sultan, IPW Desak KPK Selidiki PJ Bupati Bekasi
Ketua panitia Forum Dialog Penyerbuk, Prof. Dr. Ir. Damayanti Bukhori M.Sc, mengatakan kekhawatiran tentang lebah yang terancam punah telah menjadi perhatian luas di antara orang-orang di seluruh dunia. Tetapi, informasi tentang bagaimana mengambil tindakan terhadapnya menjadi langka.
"Sehingga perlu kerja sama seluruh pemangku untuk bersama-sama menjaga habitat lebah dengan menjaga keberadaan pohon sialang maupun melakukan penanaman kembali pohon sialang," katanya,
Hari Lebah Sedunia ada untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya lebah dan bagaimana mereka dapat membantu melestarikannya demi masa depan.
Baca Juga: Kombes Bismo Raih Penghargaan dari Komnas PA dan BKKBN
"Tujuan utama kita ingin bersama sama membahas atau berdiskusi terkait permasalahan lebah yang ada di Indonesia, pakah ada penurunan populasi lebah. Disamping itu juga kegiatan ini untuk menjalin dialog terkait pentingnya lebah di dunia,"ujarnya kepada media, Sabtu (20/5/2023)
Sementara Ketua PEI Prof. Dr. Ir. Dadang M.Sc, menuturkan pertemuan ini sangat baik sekali, agar kita bisa menghimpun masalah masalah terkait lebah.
"Dalam rangka hari lebah sedunia maka akademisi dan para peneliti untuk mendiskusikan tentang lebah,"tuturnya.
Baca Juga: Sub PIN Polio Kedua Digelar di Kota Bogor, Ini 4 Tempat Pelaksanaannya
Banyak faktor yang menyebabkan penurunan populasi lebah di dunia, antara lain perubahan iklim, hilangnya habitat, deforestasi, dan penggunaan produk perlindungan tanaman (prolintan) yang tidak berkelanjutan.
Artikel Terkait
Sub PIN Polio Kedua Digelar di Kota Bogor, Ini 4 Tempat Pelaksanaannya
Kombes Bismo Raih Penghargaan dari Komnas PA dan BKKBN
Diduga Korupsi Dana Rp 98 Miliar Proyek WC Sultan, IPW Desak KPK Selidiki PJ Bupati Bekasi
Mantap! PWI Pusat Apresiasi Acara HPN di Karawang, Tiga Negara Ramaikan Napak Jagad Tarumanegara
Ikut Memeriahkan HUT Ke 45 Desa Kertawangi, Bacaleg Dari Golkar Pipit Puspita Ahdiani Sumbang Sejumlah Hadiah