Tim Mahasiswa KKNT-I IPB University Ciptakan Inovasi PMT Bubur Ubi: Solusi Kreatif Atasi Stunting di Desa Cihaur

photo author
- Rabu, 31 Juli 2024 | 21:26 WIB
Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Institut Pertanian Bogor (IPB)

FOKUSSATU.ID - Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan kegiatan "Genius: Pemberdayaan Kader Posyandu" di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan ini dihadiri oleh kader Posyandu dari berbagai dusun yang ada di Desa Cihaur. Senin 29 Juli 2024.

Acara ini mengusung sosialisasi tentang stunting dan demonstrasi pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi dan ibu hamil. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini.

Baca Juga: Banyak Situs Kaya Artefak Jadi Pemukiman Penduduk Modern

Inovasi dilakukan tim mahasiswa KKNT IPB, dengan membuat bubur ubi yang bergizi sebagai makanan tambahan untuk bayi dan ibu hamil. Ubi dipilih sebagai bahan baku disebabkan karena Desa Cihaur memiliki kesediaan ubi yang sangat melimpah.

Selain itu, ubi yang telah dikombinasikan dengan telur, susu, serta keju, memiliki berbagai manfaat yang baik untuk asupan gizi bayi, ibu hamil, maupun remaja perempuan di Desa Cihaur.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa bubur ubi memiliki kandungan gizi tinggi seperti betakaroten yang baik untuk kesehatan mata. Selain itu, bubur ubi mengandung karbohidrat yang tinggi dan cocok menjadi pengganti nasi.

Baca Juga: 32 Persen Masyarakat Tak Kenal Hoaks di Pilkada Serentak 2024, Diskominfo Jatim Gelar Literasi Demokrasi Digital Pilkada Asyik

Kandungan gizi lainnya, yaitu kalsium, protein, dan rendah glukosa yang dapat meningkatkan kesehatan tulang serta sistem imun tubuh. Inovasi PMT bubur ubi disampaikan kepada kader posyandu di Desa Cihaur dengan harapan inovasi tersebut dapat terus berlanjut.

Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Dr. Megawati Simanjuntak., S.P., M.Si., menyampaikan, Pencegahan terhadap stunting tidak hanya dilakukan pada bayi atau ibu hamil, namun dilakukan juga pada remaja wanita yang ada di Desa Cihaur.

"Sebab mengobati lebih mahal dibandingkan mencegah. Sehingga pencegahan stunting menjadi hal yang harus diprioritaskan oleh kader dan masyarakat."ucapnya.

Daffa Muhammad Raihan, Koordinator Desa tim KKN IPB, menambahkan, "Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat serta sosialisasi agar masyarakat lebih sadar mengenai langkah preventif untuk mencegah stunting. Semoga dengan kegiatan ini mampu menghasilkan generasi Desa Cihaur yang sehat, pintar, dan jauh dari stunting."

Baca Juga: Tingkatkan Masyarakat Berolahraga, Pokja PWI Kota Bandung Siap Dukung Dispora

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X