Persiapkan Generasi Emas 2045, Fakultas Ekonomi USB YPKP Bandung gelar Seminar PPM

photo author
- Kamis, 7 Maret 2024 | 11:05 WIB
Rektor USB YPKP Dr. H. Didin Saepudin, S.E.,M.Si.
Rektor USB YPKP Dr. H. Didin Saepudin, S.E.,M.Si.

Selain itu, dengan memanfaatkan kemudahan media dan komunikasi tanpa batas saat ini, sangat memungkinkan untuk melakukan kolaborasi dengan dunia mancanegara.

"Apalagi sekarang ada kolaborasi antar berbagai negara, para guru PAUD bisa sharing satu sama lain sehingga mereka juga punya wawasan yang lebih luas bagaimana masuk ke dunia global," ujar Rektor.

"Bagaimana untuk bisa berkompetisi antara, katakanlah individu yang mempunyai karakter kewirausahaan," imbuhnya.

Ditambahkan Dekan Fakultas Ekonomi USB YPKP Bandung, Hj. R. Aryanti Ratnawati, S.E.,M.Si, membangun jiwa dan mental kewirausahaan bukanlah perihal yang tidak mudah. Karakter itu harus diperkenalkan dan dibiasakan sejak usia dini.

Aryanti mengungkapkan, saat ini mahasiswa lulusan di USB YPKP di Fakultas Ekonomi yang berwirausaha diakui belum mencapai 5% (persen). Untuk itu, melalui program ini diharapkan dapat membangun karakter individu yang disiplin dan menyentuh jiwa kewirausahaan sejak usia dini.

"Untuk mencetak wirausaha itu memang sulit, maka ini kami berpikir sebaiknya dibangun sejak usia dini untuk mencari dan membangun karakter dan jiwa kewirausahaan," ungkapnya.

"Ini bukan bicara tentang usia dini berwirausaha untuk sekedar mencari keuntungan tetapi untuk lifestyle (gaya hidup) kedepannya tidak boros dan tidak konsumtif. Ini sebetulnya sasaran kami," imbuhnya.

Aryanti juga mencontohkan, salah satu pengenalan karakter wirausaha pada anak usia dini dengan mengubah paradigma dan mindset, "kalau di kita misalkan anak-anak suka makan apa kita berucap besok kita beli lagi. Tapi kalau di Jepang, besok kita bikin ya," ucapnya.

Kaitan dengan hadirnya keterlibatan narasumber dari negara sahabat, selain untuk menambah wawasan peserta seminar juga bisa mengambil nilai-nilai karakter budaya yang baik dari negara lain.

Contoh budaya perilaku yang bisa diambil dari negara Jepang misalnya, memiliki budaya penerapan disiplin yang tinggi. Seperti, budaya antri dan lainnya.

"Itu kan perlu dibangun, karena dengan cara seperti itu diharapkan mereka terbiasa disiplin itu akan mudah untuk kita membangun. Kalau disiplin sudah dibangun dengan baik, insya Allah hal-hal lainnya akan dengan mudah mengikuti," pungkas Rektor Didin Saepudin.

Sesuai dengan Tema Seminar "Penerapan Disiplin dan Semangat Kewirausahaan Pada Anak Usia Dini”. Fakultas Ekonomi USB YPKP Bandung menggelar 3 sesi seminar, antara lain:

Seminar 1 : “Tantangan Pendidikan Usia Dini dalam mencapai Generasi Emas 2045”. Narasumber :
1. Hj. Aneu Susimie Hilmi., S.Pd., M.Pd. (Bunda PAUD Kec. Cibeunying Kidul”)
2. Drs. Jejen Zainal Arifin (SEAMEO CECCEP).

Seminar 2 : “Kurikulum Pendidikan Usia Dini dalam pembentukan karakter disiplin anak, menuju wirausaha tangguh, pengalaman Jepang”. Narasumber :
1. Norikazu Suzuki (Asari Educational School Group Japan)
2. Andini Radisya Pratiwi, Ph.D. (Direktorat Kerjasama Universitas Sangga Buana)

Seminar 3: “Model Literasi Kewirausahaan pada pendidikan usia dini.” Narasumber :
1. John Choi, Ph.D. (Mark Any Korea)
2. Ade Rohmat (Mahasiswa, Universitas Sangga Buana)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X