Empat tersangka itu adalah, Dirjen Perdaglu Indrasari Wisnu Wardhana, Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau, Stanley MA.
Kemudian, General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas, Togar Sitanggang dan Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor.
Bukankah, Ketua KPPU Ukay Karyadi dihadapan anggota Komisi VI DPR RI pernah mengatakan ada 8 perusahaan menguasai 70 persen pangsa pasar minyak goreng.
Baca Juga: Volume Kendaraaan Tinggalkan Jabodetabek Alami Peningkatan Jelang Idul Fitri 2022
Agar distribusi CPO merata, KPPU berharap pemerintah mendorong pelaku usaha kepala sawit mengalokasikan sebagian hasil produksinya ke produsen minyak goreng kelas UMKM.
"Kalau pemerintah berkomitmen ingin berantas mafia minyak, semua harus kerjasama. Karena sekarang yang tengah lidik kajaksaan, polri harus ikut membantu memberikan datanya untuk membongkar kasus ini sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
Kalau tidak ada kerja sama, jangan harap, upaya untuk membongkar kasus minyak goreng ini akan terwujud. Bahkan bisa saja nanti, korporasi yang bergerak dengan caranya sendiri.
“Saya pastikan, Cukong Minyak Goreng akan melawan, tetapi perlawanan mereka tidak langsung, karena berkaitan dengan bisnis mereka juga mau aman," ungkapnya.
Cara yang mungkin mungkin akan dilakukan, cukong minyak goreng, menurut Adi adalah memprovokasi Petani.
Baca Juga: Eriyanto, Bek Baru Persib Pernah Gabung The All Star Team Milan Junior Camp Besutan Yeyen Tumena
"Memprovokasi Petani Kelapa Sawit agar menolak penghentian Ekspor dan menolak harga murah Kepala Sawit atau Minyak Mentah Kepala Sawit," bebernya.
Secara teknis mungkin akan selesai, tetapi apakah harga minyak goreng akan turun ke harga semula, Adi meragukannya.
Itu, akan bergantung seberapa kuat demo para petani dan buruh pertanian kelapa sawit untuk menekan pemerintah, lewat demo.
“Harapan turunnya minyak goreng ke harga semula sepertinya mustahil, karena cukong minyak goreng tidak mau rugi, mereka akan mengerahkan Petani dan Buruh Tani di pertanian Kelapa Sawit untuk menentang 2 Hal : Menolak Penghentian Ekspor Minyak Goreng dan Menolak Pembelian Minyak Mentah Kepala Sawit dalam harga murah," tuturnya.
Adi yang juga analis dan pemerhati masalah sosial politik dan keagamaan ini berharap pemerintah tidak tunduk pada keinginan cukong karena akan bertentangan dengan kenginan Rakyat.
Artikel Terkait
PPN dan Pertamax Naik Drastis, Sebelumnya Minyak Goreng Hilang, Kadin Jabar Ungkap Hal Ini
Gelar Operasi Pasar, Ridwan Kamil Cek Kondisi Harga Minyak Goreng di Pasaran
DPRD Kota Bandung Sambut Baik Rencana PT PPI Guyur Minyak Goreng Curah Bagi UKM
Minyak Goreng Kemasan Rp15.000 Ada di Bandung
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Jadi Tersangka Ekspor Minyak Goreng
Dirjen PLN Kemendag IWW Tersangka Ekspor Minyak Goreng. Begini Besaran Hartanya
Kasus Mafia Minyak Goreng, PDI Perjuangan Jabar Dorong Presiden Jokowi Copot Mendag Muhammad Lutfi