Arteria Kibarkan Bendera Putih, Panglima Santri Jabar Nggak Jadi Geruduk DPR RI

photo author
- Kamis, 20 Januari 2022 | 23:44 WIB
Panglima Santri Jabar Uu Ruznahanul Ulum (Diskominfo Jabar)
Panglima Santri Jabar Uu Ruznahanul Ulum (Diskominfo Jabar)

FOKUSSATU.ID - Panglima Santri Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menyatakan dirinya menghargai permintaan maaf secara terbuka yang dilontarkan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan kepada masyarakat Sunda, terkait polemik yang dibuatnya karena menyinggung soal Bahasa Sunda.

Diketahui sebelumnya, Arteria Dahlan menyatakan agar Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

"Saya menghargai dan mengapresiasi kepada Arteria Dahlan yang sudah meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat," ungkapnya lewat rilis yang diterima redaksi, Kamis 20 Januari 2022.

"Sekalipun permohonan maaf saya tidak tahu apakah dengan keikhlasan ataupun tekanan, ataupun apa, tetapi saya sebagai muslim menghargai secara pribadi karena sudah meminta maaf," tambahnya.

Baca Juga: Cegah Panic Buying Polri Bentuk Tim Monitoring Minyak Goreng

Uu, yang juga Wakil Gubernur Jabar mengakui sesungguhnya, dirinya sudah siap bertolak ke Senayan Jakarta, rencananya Jumat 21 Januari 2022, besok, mengajak Kiyai dan Santri untuk membuat pelaporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.

"Adapun kami sebagai umat beriman memaafkan, bahkan saya tidak jadi akan membawa santri dan Kiyai ke Senayan, padahal saya sudah menyiapkan mau berangkat kesitu setelah kami berkomunikasi, dengan permintaan maaf kami urungkan niat," tuturnya.

Meski begitu, mengaku Dirinya akan tetap berkomunikasi secara pribadi dengan Arteria Dahlan, supaya terjalin rasa saling mengerti dan memahami. Lebih jauh lagi, agar kejadian serupa tidak terulang.

Dengan permohonan maaf yang sudah dibuat Arteria Dahlan kepada masyarakat Sunda, Uu meminta warga Jabar agar tak bereaksi berlebihan lagi. Serta membuka pintu maaf karena sejatinya orang Sunda punya karakter pemaaf.

Baca Juga: Ini Penjelasan Polisi Soal Korban Invetasi Alkes Bisa Jadi Tersangka

"Tetap kami akan berkomunikasi dengan beliau tanpa ada masa, secara pribadi, untuk membangun komunikasi mudah- mudahan dengan komunikasi dia akan paham tentang Sunda, kemudian juga tidak terulang lagi mendeskreditkan kami masyarakat Jawa Barat," jelasnya.

"Harapan kami kepada warga Jabar dengan permohonan maaf sudahlah akhiri polemik ini, tidak perlu ramai lagi di media sosial," tambahnya.

"Sebagai orang beriman pemaaf itu bagas, 'takhallaqu bi akhlaqillah' Kita harus berakhlak seperti akhlaknya Allah SWT. sementara Allah Al Ghaffar, maha Pengampun," pungkasnya.***

content creator jurnalis gus

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X