"Sudah ada penandatanganan MoU antara BUMD dan investor, antara govenrment juga. Total (nilai investasi) Rp6,5 triliun. Kita juga diamanatkan untuk mengawal proyek-proyek strategis nasional. Ada 11 proyek, salah satunya adalah Hyundai," ucapnya.
Noneng Komara menuturkan, dalam WJIS 2021, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada Pemda Kabupaten/Kota di Jabar yang memiliki kinerja terbaik untuk mendorong investasi.
Penghargaan pun bakal diberikan kepada pelaku usaha yang sudah melaksanakan kewajiban sebagai investor. Selain penyerahan secara simbolis Perpres dan awarding, kata Noneng Komara, akan dilakukan One on One Meeting antara investor dan project owner.
"Di hari kedua, lebih ke proyek-proyek yang sifatnya UMKM, baik dari sektor pariwisata, perdagangan, himpuanan kawasan industri, dari kabupaten/kota. Sehingga WJIS ini, seperti harapan Pak Gubernur, bukan hanya untuk proyek besar dan keluar negeri, tetapi juga PMDN dan PMA, perusahaan kecil kita promosikan," katanya.
Operations Director PT PMSE Dimas Kaharudin mengatakan, WJIS merupakan sarana yang baik untuk menghubungkan proyek-proyek pembangunan dengan investor.
"Kami melihat satu yang unik karena kita bisa bertemu langsung dengan pemerintah yang mengelola investasi, di mana di situ juga sudah disiapkan list investasinya. Itu sangat bagus sekali," kata Dimas.
Dimas juga menyatakan, Jabar memiliki iklim investasi yang baik. Selain itu, proses perizinan berjalan optimal. "Kami sudah membuktikan bahwa iklim investasi di Jabar dan pelayanan sangat baik sekali," katanya. ***
Artikel Terkait
Genjot Investasi, Jabar Bangun Ekosistem Investasi
Indonesia Tawarkan Kemudahan Investasi Terhadap Pengusaha Thailand
Minat Investasi Saham di Jabar Cukup Tinggi