FOKUSSATU.ID, SUMEDANG - Pembina sekaligus Pendiri Gelap Nyawang Nusantara (GNN), Asep Riyadi menyatakan pernyataan sikap dan dukungan GNN atas Aksi pegiat konservasi di BBKSDA Jawa Barat.
Asep mengatakan, jadi yang dibubarkannya adalah cara cara dan perilaku dari para pemangku kebijakannya, dalam hal pertama pola pikir dan tatakelola menjadikan hutan di Jawa Barat yang di bawah pengelolaan BBKSDA Jabar sebagai kawasan inti perlindungan kehidupan ekosistem dan konservasi sumberdaya alam secara total.
“Sudah dengan jelas dan tegas aturan dan penegakan aturannya. Ini biang masalah awal dari mosi ketidak percayaan kepada para petugas atau pemangku di BBKSDA Jabar,”ujar Asep.
Kedua, jadikan masyarakat sekitar kawasan sebagai mitra yang taat kepada aturan dan hukum, bukan diajari untuk mengakali aturan dan hukumnya, karena perilaku buruk dari para pemangku kebijakan di BBKSDA jabar.
Baca Juga: Marak Alih Fungsi Cagar Alam, Pegiat Konservasi Minta Bubarkan BBKSDA Jabar
“Ini fakta yang sudah hilang di beberapa lokasi kerja BBKSDA Jabar, malah ada kecenderungan dibiarkan dan turut serta dalam menciptakan masyarakat di sekitar kawaaan untuk tidak taat aturan dan hukum. Rekomendasi bersihkan BBKSDA Jabar dari para pemangku kebijakannya yang korup atau tidak tegas menegakan aturan dan hukumnya, sampai ke tingkat atasnya. Karena kalau sudah bicara aturan yang tidak di tegakan atau tidak di terbitkan, biasanya di mulai dari level pejabat eselon di bawah minimal kabid sampai ke dirjen bahkan ke menteri. Ini yang harus di luruskan dan di benahi secara nyata,”tuturnya.
Ketiga Asep memaparkan bahwa kawasan hutan konservasi BBKSDA Jabar, saat ini sangat seksi dan rentan terhadap alih fungsi dan perubahan fungsi baik yang berdasarkan aturan dan yang menggunakan cara cara ilegal, karena banyak menarik para pemodal/penguasa jahat untuk bisa merubah dan mengalihfungsikan demi syahwat duniawinya yang bertentangan dengan kaidah dan prinsip pelestarian alam lingkungan dan konservasi sumberdaya alam yang sehat benar dan sesuai aturan.
Baca Juga: Kader Konservasi Sesalkan BBKSDA Jabar Selaku Pengelola TWA Talaga Bodas Garut
“Di perparah lagi dengan banyaknya dan maraknya oknum, yang hobbynya menyalurkan bakat lingkungannya di bawah ketiak para pemilik modal dan penguasa jahat tersebut, dengan dalih untuk hidup dan menghidupi organisasi atau apalah sejenisnya, yang pada ujungnya adalah melabrak aturan dan ketentuan yang ada dan berlaku semestinya,”paparnya.
Asep berhrap semoga BBKSDA Jabar memiliki pemimpin dan pejabat yang tidak bisa di pengaruhi oleh sesuatu yang akan menggiring kepada pembiaran dan penyimpangan penegakan aturan saja, baik itu dari atasan nya, atau dari jalur politik, atau dari APH dan para lembaga penjual dongeng pelestarian lingkungan dan kawasan pelestarian, yang sebenarnya adalah para penikmat kejahatan lingkungan dan kawasan pelestarian dan konservasi.
“Masyarakat sekitar kawasan hutan BBKSDA Jabar adalah sebesar besarnya mitra BBKSDA Jabar yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk menjaga dan sekaligus menerima manfaat secara nyata atas seluruh kawasan BBKSDA Jabar, tentunya dengan didasari oleh suatu aturan yang jelas tegas dan sesuai SOP.
Baca Juga: FK3I Jabar Desak Menteri LHK Evaluasi Kinerja BBKSDA Jawa Barat
“Semoga kekurangan dan kelemahan ini, bisa segera di perkuat dan di pertegas oleh pihak BBKSDA Jabar sampai ke tingkat pusat. Karena ini yang seharusnya terjadi dan dilakukan dari sejak awal. Salam Lestari, Menanam Pohon Menanam Kebaikan, Memperpanjang Kehidupan, Nata Alam Ku Budaya Melak Tangkal, Tangkal Kahirupan, Tangkal Darajat, Tangkal Kahormatan Jeung Kamuliaan,”pungkas Asep Riyadi
Artikel Terkait
PWI Jaya Tegaskan Pemberhentian Hendry Ch Bangun
Koalisi Cek Fakta Sumbar Deklarasi Melawan Berita Hoaks di Pilkada Serentak 2024
Perkuat Kesatuan, Kecamatan Mandalajati Gelar Lomba Meriah Sambut Hari Kemerdekaan
Ekspedisi Siliwangi Cinta Alam Indonesia: Bentangkan Semangat Cinta Tanah Air dari Bandung
Marak Alih Fungsi Cagar Alam, Pegiat Konservasi Minta Bubarkan BBKSDA Jabar