Melihat perkembangan media online yang begitu pesat, Suhendrik mengatakan bahwa saat ini setiap orang bisa menyebarkan informasi. Kondisi tersebut memunculkan peluang pengembangan profesi media, pengembangan jenis konten, dan pengembangan paltform media.
Sementara tantangan yang muncul terkait hoaks, literasi media, informasi yang tidak terkendali, dan merebaknya jurnalistik clikbait.
Suhendrik mengatakan saat ini informasi dan berita bisa diterima oleh masyarakat kapan pun dan dimana pun. "Kalau media konvensional, penyebaran beritanya terjadwal, tapi media online bisa kapan pun dan diakses di mana pun," katanya.
Seminar yang berlangsung selama hampir 3 jam ditutup oleh pembahasan dari Guru Besar Fikom Unisba, Prof. Dr. Septiawan Santana K, S.Sos, M.Si.
Septiawan berpandangan bahwa platform digital Google dan Meta menguasai segala lini pemberitaan karena menguasai infrastruktur, kultural, dan geopolitik. Google dan Meta melalui algoritmanya telah mengontrol dan mengubah cara kerja media konvensional.
"Sekarang kebanyakan media dikendalikan oleh kepentingan Google dan Meta. Media pun merujuk pemberitaan dari data Google dan Meta," katanya.
Terkait dengan pengaruh media di era digital, Septiawan mengajak masyarakat jangan takut dengan pengaruh media negatif yang ditimbulkannya selama literasi informasi dan berita yang dimiliki valid. **
Artikel Terkait
Andi Zabidi Ungkap Pembahasan Soal Pemekaran CDOB Masih Berlanjut
Soal Pengelolan Sampah, Andi Zabidi Dorong Pemprov Jabar Memaksimalkan Peran BUMD
Soft Opening KKJ-PKJB 2024 Berlangsung di Braga Beken
Bidik Pembeli Mobil Pertama secara Online, SEVA Catatkan Penjualan Lebih dari 3.500 Unit Mobil di Kuartal 1 2024
Semarak HUT Ke 23 Kota Cimahi, Kelurahan Karangmekar Gelar Ajang Mencari Bakat Dengan Hadiah Jutaan Rupiah