Atas dasar pengalaman yang diceritakan tersebut, pihaknya memandang hal itu untuk bisa diakui melalui sertifikasi dan rekognisi.
"Mereka itu melakukan riset lho, bukan yang (instan) langsung jadi dan benar-benar melewati proses," ungkapnya.
Untuk menampung hal itu, Yayasan YPKP Bandung memiliki dua lembaga yang mengakomodir kebutuhan tersebut. Lembaga formal melalui USB YPKP, dan untuk non formal nya SBI. Pengakuannya lewat sertifikasi.
"Jadi lapangan dia di-translate ke dalam akademisi, bagaimana bikin proposal, bagaimana bikin hasil riset. Jadi kegiatan dia selama yang dikerjakannya itu didokumentasikan jadi sebuah karya tulis," terangnya.
Karya tulis itu, kata Dr. Ricky, nantinya diuji, dan nantinya diberikan sertifikasi. Itu kalau mengambil jalur non kuliah, melalui metote LSP (lembaga Sertifikasi Profesi).
Bagi yang ingin mengambil jalur kuliah atau formal, bisa dengan metode rekognisi pembelajaran lampau (RPL).
Seperti yang dilakukan para artis dan atlet yang tergabung menjadi mahasiswa USB YPKP Bandung. Perjalanan karir dan prestasi yang diraih bisa didokumentasikan secara akademi, nantinya itu bisa dijadikan skripsinya, pungkasnya. ***
Artikel Terkait
USB YPKP dan Indonesia Soken Lakukan MoU Pertukaran Mahasiswa ke Jepang
Dr. Didin Saepudin Resmi Dilantik Jadi Rektor USB YPKP Periode 2022-2026, Siap Bangun Kampus Yang Unggul
Soal Isu Pungutan Sekolah, Disdik Jabar Hentikan Kegiatan Komite Sekolah SMA, SMK dan SLB Negeri
Buku Pegangan Salud Dirilis, Dishub: Semoga Jadi Panduan Selamat Berlalu Lintas
Ribuan Mahasiswa Baru USB YPKP Bandung Ikuti Pelaksanaan PROMABA