FOKUSSATU.ID – Ruang publik di Kota Bandung kini semakin bertambah. Terbaru yaitu Lembah Tangga 101 yang terletak di Kelurahan Cisurupan, Cibiru.
Destinasi wisata Bandung ini hadir berkat kolaborasi Pemkot Bandung, Sektor 22 Citarum Harum, dan Persada (Persaudaraan Akabri) 92.
Tak hanya sebagai destinasi wisata, Lembah Tangga 11 juga merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandung membuat daerah resapan.
Baca Juga: Yana Harapkan Ormas Bantu Kemajuan Kota Bandung
“Hadirnya Lembah Tangga 101 merupakan salah satu upaya Pemkot Bandung dalam mengurangi banjir lewat penataan kawasan Bandung Utara,” ucap Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana di sela-sela peresmian Lembah Tangga 101, Rabu 26 Januari 2022.
Lembah Tangga 101 ini memiliki luas lahan sekitar 1 hektar. Ada sekitar 1.180 pohon yang ditanam di kawasan ini.
Jumlah tersebut merupakan gabungan 580 pohon dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, ditambah sumbangan 600 pohon dari Persada 92 serta sumbangan dari warga Kota Bandung, Kartini.
Sejalan dengan upaya pencegahan banjir, Yana menyebut upaya yang dilakukan Pemkot Bandung secara teknik yaitu dengan memarkir air.
Dengan begitu, kelebihan air saat musim hujan tidak akan menyebabkan banjir. Kelebihan air tersebut juga menjadi sumber cadangan air di musim panas.
Selain penataan ini, Yana mengigatkan upaya pencegahan banjir di rumah masing-masing bisa dilakukan dengan cara membuat drumpori.
Drumpori merupakan cara menampung air khususnya di musim hujan dengan medium drum yang disodet dan ditanam di tanah.
“Saya mengaplikasikannya di rumah pribadi. Hasilnya, saat hujan, air talang tidak membanjiri rumah. Begitu pula saat musim kering, sumur air di rumah saya sampai tetangga pun tidak kering,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebut hadirnya Lembah Tangga 101 merupakan upaya menghadirkan ruang publik bagi masyarakat Kota Bandung. Hal ini sejalan dengan salah satu visi Pemkot Bandung dalam menghadirkan kota yang nyaman.
“Saya percaya kota yang sehat adalah kota yang punya banyak ruang publik,” ujar Didi.
Artikel Terkait
Yuk, Main Sambil Belajar di Warung Kebon Cipadung Kulon
Pro Kontra Pembagunan Awal KCIC Berganti Nama KCJB, Apakah Sampai Kertajati?
Sejumlah Vihara di Kota Bandung Bersiap Sambut Imlek
Pulihkan Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi, Pemkot Bandung Bagikan Sertifikat Tanah
Selain Infrastruktur, Yana Ingin Fokus ke Ruang Publik dan Pengelolaan Sampah