Fokussatu.id - Piknik rombongan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur ke Pantai Pangandaran Ciamis, Jawa Barat (Jabar) mendapat sorotan dari Lembaga Pemberdayaan dan Penguatan Aspirasi Sosial (Lepas).
Pembina Lepas, Susane Febriyati SH menyatakan keprihatinannya terhadap ketidakpekaan para pejabat dan birokrat Disdikbud Cianjur.
"Kami merasa prihatin yang mendalam terhadap sikap dan ketidakpekaan sosial para pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur baru-baru ini. Kami merasa tindakan dan perilaku ini merupakan puncak gunung es persoalan moralitas pejabat di Kabupaten Cianjur khususnya yang menangani bidang pendidkan," katanya.
Baca Juga: UKK Naik Kelas Menjadi Kanim Kelas III Non TPI Cianjur, Ini Penjelasannya
Menurut Susane apapun posisi para pejabat yang terlibat dalam kasus rapat kordinasi (rakor) Disdikbud di Pangandaraan telah melukai upaya membangun ketangguhan bangsa.
"Tindakan tersebut tidak cukup dengan ucapan maaf karena kehilafan yang dilakukan oleh para petinggi lembaga pendidikan. Disdikbud seharusnya menunjukkan keteladanan dan rasa kepekaan sosial di tengah terpaan pandemi Covid 19 yang telah memporakporandakan sendi kehidupan rakyat Cianjur di bidang ekonomi, sosial bahkan budaya," tegasnya.
Persoalan yang terkait Rakor diluar kota menjadi sangat ironi dengan keluhan dan kondisi dunia pendidikan di Cianjur selama ini.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dorong Percepatan Vaksinasi di Cianjur
"Keluhan para guru soal suap dan pemerasan dalam pengurusan kenaikan pangkat ataupun rekrumen guru honorer menjadi ASN belum teratasi dengan baik," imbuh Susane.
Selain itu, katanya, masalah kekurangan kepala sekolah yang nyata menjadi kendala perbaikan layanan pendidikan dasar.
"Keluhan pimpinan Disdikbud Cianjur, soal defisit tenaga pendidik dan kekurangan tenaga pimpinan sekolah yang dinyatakan beberapa waktu lalu, seolah tidak seimbang dengan tindakan yang tidak peka para pejabat Disdikbud dengan melakukan rakor di luar daerah," terang Susane.
Baca Juga: KPH Bandung Utara Menerima Kunjungan Kerja CDK IV Cianjur
Persoalan dasar dari carut marut pendidikan di Cianjur juga didukung budaya suap dan mengabaikan praktik tidak terpuji pada bidang pendidikan di Cianjur.
Lebih lanjut, pihaknya mengajak masyarakat Cianjur dan media lokal termasuk lembaga legislatif untuk menggunakan fungsi pengawasannya.
Artikel Terkait
Akhirnya, Warga 3 Kampung Desa Karyamukti Cianjur Nikmati Listrik
Bupati Bogor dan Cianjur Dorong Pemerintah Pusat Realisasikan Pembangunan Jalur Puncak II
Cari Hari Baik Peresmian Kanim Cianjur, Sudjonggo Audiensi dengan Dirjenim Kemenkumham RI