Hilman Hidayat Resmi Kukuhkan Pengurus Pokja PWI Kota Bandung

Kusnadi Fokussatu

- Minggu, 16 Februari 2025 | 17:19 WIB

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, H. Hilman Hidayat secara resmi kukuhkan kepengurusan Pokja PWI Kota Bandung periode 2024-2026

FOKUSSATU.ID, BANDUNG,- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, H. Hilman Hidayat secara resmi kukuhkan kepengurusan Pokja PWI Kota Bandung periode 2024-2026.

Pengukuhan kepengurusan Pokja PWI Kota Bandung periode 2024-2026 dilaksanakan di Avery The Garden City, Jalan Pungkur, Kota Bandung, Sabtu (15/2/2025).

Pengukuhan kepengurusan Pokja PWI Kota Bandung, dihadiri dan disaksikan oleh Pj. Wali Kota Bandung yang diwakili Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A. Brilyana dan forkopimda Kota Bandung, diantaranya, Kapolrestabes Bandung yang diwakili, Dandim 0618/BS, yang diwakili dan Rektor USB YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si. dan segenap pengurus PWI Jawa Barat.

Selain pengukuhan kepengurusan Pokja PWI Kota Bandung, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema "Kebebasan Pers & Tantangannya di Era Digital". Menghadirkan Narasumber dari unsur praktisi dan akademisi, antara lain M. Noe Firman selaku Ahli Pers Dewan Pers dan Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si., selaku Rektor USB YPKP Bandung.

Pada kesempatan ini, Ketua PWI Jawa Barat, H. Hilman Hidayat menyampaikan, Pokja PWI Kota Bandung merupakan kepanjangan tangan atau bagian dari kepengurusan PWI Jabar. Karena ibukota provinsi kepengurusannya berbeda dengan kota dan kabupaten di daerah.

Selain mengukuhkan kepengurusan Pokja PWI Kota Bandung, Hilman juga mengaku tertarik dengan kegiatan FGD dengan mengusung isu yang saat ini sedang mengancam keberadaan profesi dan praktisi pers, tentang kebebasan pers di era digital.

Hilman Hidayat menyoroti berbagai tantangan yang menekankan pentingnya keamanan data dan akurasi dalam pemberitaan, mengingat semakin maraknya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Tantangan pers hari ini bukan hanya kecepatan dalam menyajikan berita, tetapi juga memastikan faktualitasnya. Kita juga harus meberikan perhatian lebih kepada keamanan Data website dan tulisan kita yang diambil oleh AI,” ujar Hilman.

Ia juga menyoroti ancaman lain bagi industri media, yaitu serangan siber seperti Distributed Denial of Service (DDoS) yang dapat melumpuhkan situs berita.

Untuk itu, Hilman berharap media semakin menyadari pentingnya keamanan data dan memberikan ruang bagi hak jawab serta koreksi berita agar kepercayaan publik terhadap media tetap terjaga.