Soal Gelar Doktor Honoris Causa Raffi Ahmad, Pengamat : Stop Obral Gelar, Teliti sebelum Terima

photo author
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 07:05 WIB
Raffi Ahmad raih gelar doktor honoris causa dari kampus UIPM Thailand  (Instagram Raffi Ahmad)
Raffi Ahmad raih gelar doktor honoris causa dari kampus UIPM Thailand (Instagram Raffi Ahmad)

FOKUSSATU.ID | BANDUNG| - Presenter dan Pengusaha Raffi Ahmad jadi sorotan usai dirinya mendapatkan gelar dokter honoris causa dari Universitas of Professional Management (UIPM) Thailand.

Gelar itu menjadikan Raffi Ahmad sebagai artis Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Doktor kehormatan Honoris Causa. Kabar bahagia itupun disampaikan oleh Raffi Ahmad melalui Instagram pribadinya pada Jumat, 27 September 2024.

“Merupakan suatu kehormatan serta kebanggaan bagi saya menerima gelar kehormatan di bidang ‘Event Management and Global Digital Development’ atas kontribusi saya selama puluhan tahun dalam pengembangan industri hiburan konvensional, offline, serta digital di Indonesia,” tulis Raffi dalam unggahan tersebut.

Tetapi, penerimaan gelar ini menjadi perbincangan di kalangan warganet Indonesia. Banyak dari mereka yang mempertanyakan keabsahan UIPM, perguruan tinggi yang memberikan gelar tersebut.

Baca Juga: Wow.. Raffi Ahmad dan Jeje Govinda Penuhi Undangan Bupati Bandung, Ada Apa Ya?

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Political ad Public Policy Studies Jerry Massie tegaskan hal ini, stop obral gelar doktor dan profesor kehormatan.

"Akhir-akhir ini merak dengan gelar doktor honoris causa yang diberikan oleh kampus-kampus yang ada di luar negeri," katanya, Rabu 2 Oktober 2024.

"Di UU Pendidikan Tinggi juga tertera, bahwa dilarang kampus-kampus luar negeri, untuk memberikan penghargaan profesor, bahkan barang kali saja dengan doktor honoris causa," tambahnya.

"Memang sudah tepat, ya. Karena apa gelar akademik tersebut seperti doktor itu diperjualbelikan, persoalannya disini yang diberikan ini tidak mengetahui dunia pendidikan, dunia akademik, dunia kampus," terangnya.

Baca Juga: Sultan Andara, Raffi Ahmad berikan Tips Bisnis kepada Mahasiswa SBM ITB

Hal-hal seperti itulah yang merusak citra pendidikan di Indonesia.

"Kalau saya berkaca, coba kita lihat dari 46 Presiden Amerika Serikat, tidak ada satupun Presiden Amerika itu yang memiliki gelar honoris causa," terangnya.

Barang kali, terang Jerry Massie, obral gelar doktor dan profesor itu juga strategi bisnis meraup keuntungan, kampus-kampus.

"Ini seperti melacur ya. Menjual nama kampus mereka dengan memberikan penghargaan kepada orang-orang yang sebetulnya, di dalam dunia pendidikan itu, no competent, tidak kompeten," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ariesmen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X