FOKUSSATU.ID - Bio Farma, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mengembangkan budidaya pisang unggul, di desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Mereka adalah warga yang terkena dampak pembangunan waduk jatigede.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan kehadiran TJSL Bio Farma di desa Mekarsari merupakan salah satu bentuk komitmen untuk berkonstribusi terhadap pengembangan ekonomi dan sosial lingkungan sekitarnya, baik itu masyarakat yang berada di lingkungan internal perusahaan, maupun masyarakat secara umum.
"Komitmen tersebut diwujudkan dengan meningkatkan kearifan lokal dengan pemanfaatan potensi komoditi pisang lokal yang berkembang di Jatigede," jelasnya.
Baca Juga: 500 Pohon di Kota Bogor Dipasang Identitas KTP
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa pembudidayaan pisang mengadopsi sistem produksi vaksin yang ada di Bio Farma.
“Program budidaya pisang yang kami terapkan hampir sama dengan program Re-Grass yang diterapkan kepada Peternak Milenial binaan Bio Farma, yaitu mengadopsi sistem produksi vaksin, dimana ada master seed dan working seed. Master seed ini adalah pengumpulan bibit terbaik sehingga menjadi media pembenihan bibit unggul, yang kemudian diperbanyak di area working seed. Di area working seed itu yang nantinya akan dikembangakan menjadi tanaman budidaya pisang bagi masyarakat” ujar Honesti.
Kepala Divisi TJSL, Tjut Vina menyampaikan bahwa Bio Farma melihat adanya potensi pertanian yaitu pemanfaatan pisang lokal yang tumbuh dan berkembang baik di Jatigede, namun belum dikembangkan secara maksimal.
“Program ini difokuskan kepada cara pertanian terpadu melalui sistem multiple cropping sehingga komoditas pertanian di wilayah Jatigede meningkat secara produktivitas dan kualitas."
Baca Juga: Juventus Mendekati Zona Degradasi usai Keok dari Monza, 0-2. Ini Ucapan Kemarahan Allegri !
Permasalahannya adalah masyarakat di wilayah binaan belum mampu memaksimalkan potensi dari keberlimpahan komoditas tersebut. Potensi hasil pisang yang dikelola oleh masyarakat Jatigede walaupun belum menerapkan teknologi budidaya yang standar atau sesuai GAP (Good Agriculture Practice) tetap memberikan hasil panen namun dengan kondisi kualitas yang sangat bervariasi.
"Beragamnya hasil panen karena memang masyarakat belum sepenuhnya sadar akan penerapan teknologi standar tersebut”. ujar Vina
Saat ini ada 5 kultivar pisang unggul yang dapat dijadikan sumber bibit unggul yaitu kultivar pisang raja bulu, pisang dongdot, pisang roid, pisang kapas, dan pisang kapok.
Budidaya Pisang yang merupakan Tanaman plan by design dikembangkan agar memiliki nilai ekonomi. ***(011)
Artikel Terkait
Bio Farma Bina Peternak Milenial di Jabar , Kembangkan Produksi Rumput Pakan Ternak
Jaga Keberlangsungan Lingkungan Sehat, Bio Farma Gelar Uji Emisi Kendaraan
Akhir Januari Ini, Bio Farma Luncurkan Alat Deteksi Kanker Serviks
Deteksi Dini Kanker Serviks dengan CerviScan Buatan Bio Farma