Akhir Januari Ini, Bio Farma Luncurkan Alat Deteksi Kanker Serviks

FOKUSSATU.ID - Bio Farma, Induk Holding BUMN Farmasi, bakal meluncurkan alat test atau deteksi kanker serviks. Rencananya bakal diluncurkan 31 Januari nanti.

Peluncuran alat test atau pendeteksi kanker serviks ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian transfer teknologi dengan merk dagang Amerika, MSD, untuk memproduksi secara lokal vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV) MSD.

Perjanjian tersebut sebelumnya ditandatangani oleh George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia dan Honesti Basyir, Dirut PT Bio Farma.

Baca Juga: Semangat KWT Flamboyan-Bogor Hejo Kolaborasi Hijaukan Lingkungan
 
Direktur Bio Farma Honesti Basyir menambahkan, kerjasama dengan MSD ini merupakan langkah penting yang dilakukan Bio Farma untuk memperkuat infrastruktur kesehatan Indonesia. Melalui kolaborasi ini Bio Farma akan menghadirkan vaksin HPV kualitas terbaik untuk diproduksi di Indonesia.
 
"MSD akan terus memperluas produksi dan ketersediaan vaksin HPV kami untuk memenuhi tingkat permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kami lihat secara global. Kami terus berupaya untuk mencapai tujuan kami mengurangi kejadian kanker serviks di seluruh dunia melalui peningkatan akses terhadap vaksinasi HPV dan penerapan program imunisasi yang baru dan diperluas" ujarnya saat Media Gathering dengan wartawan Jakarta dan Bandung Jumat (20/1/2023).

Terkait alat deteksi kanker serviks, diharapkan wanita Indonesia akan semakin banyak yang melalukan pemeriksaan karena harga akan lebih kompetitif atau lebih murah dari yang sudah ada saat ini.

Baca Juga: Belanja dari Instagram, Pengedar Tembakau Sintetis di Kota Bogor Diamankan Polisi

Selain itu, tes juga akan dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Yakni hanya melalukan pemeriksaan melalui air seni. Dengan demikian maka diharapkan tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri akan semakin meningkat.

"Untuk tahun 2023 kaki mempersiapkan sebanyak 800 ribu alat test. Semoga Bio Farma semakin mampu memperbaiki kesehatan Indonesia ," tuturnya. ***(011)