Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023, Dorong Ininovasi Kebutuhan Pokok

photo author
- Minggu, 21 Agustus 2022 | 18:32 WIB
Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi (kiri), bersama Ketua Pelaksana AK-PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono (kanan), saat sosialisasi AK-PWI 2023 via daring, di Gedung Dewan Pers, Lt. 4, Jakarta, 19/8/2022.   (Foto: PWI Pusat)
Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi (kiri), bersama Ketua Pelaksana AK-PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono (kanan), saat sosialisasi AK-PWI 2023 via daring, di Gedung Dewan Pers, Lt. 4, Jakarta, 19/8/2022.  (Foto: PWI Pusat)


FOKUSSSATU.ID - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Utara dan beberapa dinas kabupaten/kota, yang hadir saat sosialisasi Anugerah Kebudayaan (AK)PWI Pusat 2023, mempertanyakan kebaruan apa yang ada pada AK-PWI Pusat pada perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Medan, Februari 2023 nanti.  

Dengan tegas Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono menjawab, kebaruan itu ada pada tema yang diajukan kepada para bupati/ wali kota yang ikut acara ini, yaitu inovasi.

Lengkapnya   adalah “Inovasi pangan, sandang dan papan berbasis informasi dan kebudayaan (kearifan lokal)".

Baca Juga: Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 MAAF, MAAF, PLT TAK BISA IKUT

Tema inovasi tersebut diurai dalam sub tema inovasi.   “Inovasi Pangan Berbasis Kearifan Lokal dan Informasi Global  Menuju Swasembada”, kedua, “Inovasi Sandang yang Berkepribadian Berbasis KearifanLokal dan Informasi Global”, dan ketiga “Inovasi Papan Berbasis Kearifan Lokal, Keselarasan dengan Alam dan Informasi Global”.

“Bupati / wali kota cukup memilih salah satu saja yang menonjol di daerahnya," papar Yusuf yang membidani dan melaksanakan acara ini sejak pertama era Ketua Umum PWI H. Margiono (alm) pada HPN 2016 di Lombok, berlanjut era Ketua Umum Atal S.Depari, pada HPN 2020 di Banjarmasin, HPN 2021 di Ancol, Jakarta, HPN 2022 di Kendari, dan HPN 2023 mendatang di Medan, Sumatera Utara.

Reka baru
Dalam sosialisi via daring, Jumat, 19/8/2024, Yusuf menekankan makna  “inovasi”. Bahwa, yang dimaksud dengan inovasi adalah reka baru, yang dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan,  pemanfaatan/ mobilisasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan,” ujarnya.

Baca Juga: Akibat Arus Pendek Listrik, Ruang Arsip DPRD Jabar Terbakar

Ia mengingatkan, bahwa  produk pangan lokal Indonesia sangat melimpah. Sayangnya kita terfokus pada beras sehingga bergantung pada impor. Pada hal kalau kita mau menyadari bahwa setiap daerah memiliki kearifan lokal dalam keragaman pangan, dan mau melakukan inovasi dengan teknologi dan informasi, maka beragam produk pangan lokal tersebut, sangat potensial mewujudkan kemandirian pangan suatu daerah, yang pada gilirannya kemandirian negara. 

"Dengan sendirinya akan mempercepat tercapainya ketahanan dan swasembada pangan nasional," tandasnya.

Berkaitan dengan subtema sandang, ia menjelaskan, bukan sekadar pakaian sebagai penutup tubuh, akan tetapi lebih jauh daripada pakaian sebagai identitas diri, kedaerahan dan kebangsaan.

Baca Juga: Unpak Akan Bentuk Satgas Guna Cegak Kekerasan Seksual di Kampus

Kita tahu, pemerintah terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan sandang  melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI). Dalam mewujudkan sandang sebagai ekspresi nilai, identitas, dan gaya hidup, banyak daerah mengembangkan desain motif.

Juga menanam (kembali)  berbagai pohon untuk pewarnaan alami. Sekaligus menghijaukan lingkungan. Juga melakukan berbagai inovasi terkait industri sandang: mulai dari produksi, marketing, pemasaran, hingga penjualan, secara luring maupun daring.

Sedangkan subtema papan, menekankan pada basis kearifan lokal, keselarasan dengan alam dan informasi global. Hal ini agar, pada zaman yang terus berubah, per(rumah)an, per(kantor)an, per(hotel)an, per(sekolah)an, tempat ibadah, pasar dan lain-lain, tidak semata fungsional dan ‘ngetren’, melainkan tetap menjadi jiwa (ruh) bagi penghuni, daerah, hingga bangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X