Demo Mahasiswa 11 April 2022 Geruduk DPR, Nggak Jadi ke Istana, Wapres Maruf Amin Beberkan Ini

photo author
- Selasa, 12 April 2022 | 23:49 WIB
Wapres K.H. Maruf Amin disela kegiatan Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), di Pelataran Jam Gadang, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/04/2022). (Wapres RI)
Wapres K.H. Maruf Amin disela kegiatan Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), di Pelataran Jam Gadang, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/04/2022). (Wapres RI)

FOKUSSATU.ID- Elemen massa bergerak, dalam demo mahasiswa 2022 kemarin yang digeruduk adalah Gedung DPR RI Jalan Gatot Subroto, Gelora, Tanahabang, Jakarta, nggak jadi ke Istana Negara.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden RI KH Maruf Amin mengatakan pemerintah mendengar tuntutan yang disampaikan mahasiswa saat aksi demo 11 April 2022, kemarin.

Kiai Maruf menilai Demo Mahasiswa tersebut merupakan bagian dari demokrasi Indonesia, sepanjang kegiatan tersebut dilakukan dengan baik, teratur, dan tidak anarkistis.

"Jadi, itu aspirasi dan pemerintah mendengar berbagai tuntutan itu," katanya usai membuka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Sumatera Barat di Kota Bukittinggi, Selasa 12 April 2022.

Baca Juga: Presiden Resmi Lantik KPU dan Bawaslu, Pengamat: Penyelenggara Pemilu Butuh Kepastian Hukum

Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam unjuk rasa di Jakarta dan beberapa kota dan kabupaten lainnya di Indonesia.

Tuntutan-tuntutan itu adalah, masalah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga Pertamax, wacana penundaan pemilu 2024 hingga UU Ibu Kota Negara (IKN).

Menanggapi tuntutan itu, Kiai Maruf menegaskan kenaikan sejumlah harga bahan pokok dan BBM disebabkan oleh beberapa faktor, seperti naiknya permintaan menjelang Lebaran hingga situasi ekonomi global yang berubah akibat adanya konflik Rusia dan Ukraina.

"Sekarang ini akibat dari daripada situasi ekonomi global, terjadi kenaikan di mana-mana. Jadi, Lebaran kali ini bukan semata-mata Lebaran yang biasanya ada kenaikan, tetapi ada pengaruh dari ekonomi global," tuturnya.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Dampingi Mayang Rekaman, Gugatan Cerai Puput Diputus Hakim secara Verstek

Kendati ada faktor eksternal tidak terduga yang tidak dapat dihindari, Kiai Maruf mengatakan pemerintah berupaya memberikan bantuan dalam bentuk bantuan sosial minyak goreng.

“Pemerintah berusaha agar minyak goreng yang curah ini masih bisa terkendali, termasuk salah satunya pemerintah memberikan bantuan sosial minyak goreng," pungkasnya. *** 014

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arismen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X