Bio Farma Gunakan Platform mRNA untuk Profuksi Vaksin Masa Depan

photo author
- Kamis, 24 Februari 2022 | 16:29 WIB
Bio Farma akan gunakan teknologi mRNA untuk produksi vaksin dimasa depan.
Bio Farma akan gunakan teknologi mRNA untuk produksi vaksin dimasa depan.

FOKUSSATU.ID - Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, dipastikan akan mampu membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.

Hap itu dapat dilakukan setelah Indonesia ditunjuk oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai negara yang akan membangun hub, atau pusat produksi vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) di kawasan Asia Tenggara.

Seperti disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus Direktur Jenderal WHO, pada kegiatan Konferensi Pers rutin mengenai pandemi Covid-19 pada (23/2) di Jenewa.

Baca Juga: Panglima Santri Jabar Mengingatkan Menag Tidak Elok Mentasbihkan Adzan dengan Gonggongan Anjing

Pusat transfer teknologi mRNA global didirikan pada tahun 2021, untuk mendukung produsen di negara-negara pengetahuan rendah dan menengah untuk memproduksi vaksin mereka sendiri, memastikan bahwa mereka memiliki semua prosedur operasi dan yang diperlukan untuk memproduksi vaksin mRNA dalam skala dan menurut standar internasional.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa kemampuan Indonesia untuk memanfaatkan teknologi mRNA akan melayani kancah regional untuk pembuatan vaksin berbasis teknologi mRNA.

“Indonesia adalah salah satu negara yang terus menyuarakan pemerataan vaksin, termasuk dengan transfer teknologi terutama untuk negara - negara berkembang. Isu kesehatan ini merupakan salah satu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia,” ujar Retno.

Baca Juga: Ramalan Feng Shui Hari Ini, 24 Februari 2022 bagi Shio Tikus, Sapi dan Harimau. Semakin Produktif

Retno melanjutkan bahwa pihaknya merasa senang bahwa Indonesia bersama Bio Farma menjadi salah satu negara yang akan menerima transfer teknologi mRNA. Bio Farma, sebagai manufaktur vaksin terbesar di Asia Tenggara.

"Setiap tahunnya kapasitas produksi Bio Farma mencapai 3,2 miliar. Bio Farma menyediakan 14 jenis vaksin yang sudah diekspor ke lebih dari 150 negara,
Alih teknologi ini akan berkontribusi dalam memastikan akses setara terhadap obat-obatan agar kita dapat pulih bersama dan pulih menjadi lebih kuat, recover together recover stronger," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan Bio Farma sendiri sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan teknologi mRNA ini, seperti pembangunan fasilitas produksi, untuk pembuatan mRNA skala Pilot dan skala komersial terbatas (gedung 34) dan juga yang terpenting adalah Human Resources.

Baca Juga: Vaksinasi Booster Kini Bisa Diberikan 3 Bulan Setelah Menerima Vaksin Dosis Lengkap

Sebelumnya, Bio Farma sendiri sudah mencari partner untuk pengembangan melalui penjajakan kerjasama dengan University of Manchester untuk penguasaan seed mRNA sehingga sudah Bio Farma sudah memiliki dasar teknologi mRNA ini.

Sebagai langkah awal, sesuai dengan program Transfer of Technology, Bio Farma akan belajar mengenai pembuatan vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA.***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Teguh Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X