nasional

TPID Jabar Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi Jabar

Kamis, 14 Juli 2022 | 13:48 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul dan Kepala BI Jabar Herawanto

 

FOKUSSATU.ID - Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kab/Kota se-Jawa Barat menginisiasi gelaran High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Barat.

Mengusung tema “Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi dan Merespon Potensi Stagflasi”, HLM TPID yang dilaksanakan Kamis, 14 Kuli 2022 di Gedung Sate tersebut dipimpin oleh Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Asisten Daerah Jawa Barat.

Nampak hadir pula Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Ketua Satgas Pangan Jawa Barat dan kepala Dinas Provinsi terkait pengendalian inflasi.

Baca Juga: BERIKUT, Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Cimahi Kamis 14 Juli 2022

Peran TPID dalam upaya pengendalian inflasi daerah saat ini menjadi sangat penting, mengingat tekanan inflasi Jawa Barat pada Juni 2022 tercatat sebesar 4,41% (yoy), yang disumbang oleh komoditas bahan pangan bergejolak diantaranya cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras dan tomat.

Efektivitas program pengendalian inflasi daerah oleh TPID dalam kerangka kebijakan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif menjadi kunci dalam mencapai stabilitas inflasi daerah.

Uu Ruzhanul Ulum, pada sesi sambutan menyampaikan bahwa sejalan dengan arahan Presiden RI, perlu langkah-langkah antisipatif untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi daerah.

Antara lain menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga terutama bahan pokok dengan mengatasi kendala produksi atau distribusi melalui penerapan teknologi.

Dan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian melalui dukungan kelembagaan, pemasaran dan pembiayaan yang didukung oleh digitalisasi untuk mewujudkan sektor pertanian menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Baca Juga: Sri Lanka Bankrut, Dua Negara Tetangga Indonesia Diramalkan Menyusul

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, menyampaikan berbagai rekomendasi kebijakan quick wins sebagai langkah antisipatif guna menjaga optimisme dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi serta mengantisipasi potensi tekanan inflasi.

Beberapa diantaranya adalah melakukan operasi pasar komoditas cabai dan bawang merah yang dilakukan secara terukur pada pasar yang menjadi lokasi survei perhitungan inflasi, memberikan fasilitas subsidi ongkos kirim atau ongkos angkut pengadaan pasokan pangan strategis.

Memperkuat peran Satgas Pangan melalui sidak guna menghindari penimbunan pasokan, mengkampanyekan tanam cabai dan tomat di pekarangan rumah, serta mengkampanyekan konsumsi bijak dan konsumsi bahan pangan olahan/beku sebagai alternatif atau substitusi komoditas pangan segar.

Lebih lanjut, Herawanto menyampaikan berbagai langkah antisipatif tersebut juga perlu diperkuat dengan berbagai kebijakan pengendalian inflasi lainnya yang bersifat struktural diantaranya memperluas implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) intra provinsi atau dengan daerah sentra melalui optimalisasi peran BUMD/BUMN pangan.

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB