FOKUSSATU.ID - Tantangan perekonomian khususunya di Jawa Barat (Jabar) masih cukup berat di tahun ini, meski pandemi Covid-19 sudah mulai dapat dikendalikan.
Guna mengantisipasi beberapa tantangan perekonomian ke depan, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan
Pemerintah Daerah dan lembaga atau stakeholders terkait termasuk media.
Pada diskusi kegiatan Media Update terkait
Perkembangan Perekonomian Jawa Barat oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk pemulihan Jabar tahun ini.
Hadir dalam Media Update, Jumat malam (8/7/2022) Kepala Perwakilan BI Cirebon, Hestu Wibowo, Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana, erta Ketua ISEI Cabang Bandung Prof. Martha Fani Cahyandito.
Baca Juga: KSP : Pemerintah Bangun KITB Jawa Tengah Diproyeksikan Untuk Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja
Pada kesempatan tersebut, disampaikan beberapa rekomendasi kebijakan yang
diperlukan dalam rangka menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi.
Beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan adalah pertama melalui langkah koordinatif merespon potensi stagflasi dunia dan tekanan inflasi yang tinggi, melalui penguatan strategi kebijakan 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terutama dalam menjaga kepastian ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan di wilayah Jawa Barat didukung oleh penerapan teknologi serta ketersediaan
sistem informasi yang memadai.
Kedua, menjaga perbaikan kinerja ekspor dan investasi Jawa Barat di tengah tekanan stagflasi global. Berbagai dukungan diantaranya melalui pemberian kemudahan dan insentif ekspor terutama pada komoditas potensial diluar yang ada seperti perikanan dan maritim serta pertanian di Jawa Barat Selatan yang perlu didukung dengan konektivitas yang baik.
Selain itu upaya meningkatkan efisiensi industri hulu hilir, optimalisasi substitusi bahan baku impor dan pemanfaatan limpahan order dari negara pesaing melalui penetrasi ceruk pasar baru ke pasar
potensial seperti Australia dan Arab Saudi untuk komoditas electronic vehicle perlu ditingkatkan lebih lanjut.
Saat ini Jawa Barat masih mencatatkan kinerja ekspor yang positif dan semakin membaik dengan pertumbuhan sebesar 17,73% pada posisi Mei 2022. Kondisi tersebut juga didukung indikator Prompt Manufacturing Index (PMI) Jawa Barat yang tercatat sebesar 59,9, yang mencerminkan geliat pelaku industri manufaktur pada fase ekspansif.
Hal ini juga memberikan nafas bagi bergeraknya sektor perdagangan yang diantaranya ditunjukkan oleh data yang dirilis Gaikindo bahwa adanya peningkatan mobil dalam negeri yang tumbuh 5,03% (yoy) diiringi terbukanya pasar ekspor baru seperti Australia dan Timur Tengah.
Ketiga, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi perlu memanfaatkan potensi berkembangnya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru Jawa Barat diantaranya melalui optimalisasi sektor maritim dan industri kreatif creator games.
Baca Juga: Simak Info Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Hari Sabtu 9 Juli 2022, Ini Lokasinya
Artikel Terkait
ANTAM Catatkan Hasil Zero Fatality, Terapkan Prinsip K3
Simak Info Jadwal SIM Keliling Kota Depok Hari Sabtu 9 Juli 2022, Cek Lokasinya
KSP : Pemerintah Bangun KITB Jawa Tengah Diproyeksikan Untuk Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja
Ramalan Feng Shui Hari Ini, Sabtu 9 Juli 2022 bagi Shio Kuda, Kambing dan Monyet : Akhir Pekan Ini Istirahat
Ramalan Feng Shui Hari Ini, Sabtu 9 Juli 2022 bagi Shio Ayam, Anjing dan Babi : Lakukan Hal Penting Malam Ini