FOKUSSATU.ID – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kena imbas dari pernyataan kadernya, Arteria Dahlan yang dianggap mengusik bahasa Sunda.
Meski yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya dalam rapat bersama Kejaksaan Agung yang meminta Kejati menggunakan bahasa Sunda saat rapat untuk dipecat, namun kemarahan publik belum reda.
Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sunda masih menunjukkan reaksi kemarahan atas pernyataan Arteria Dahlan.
Baca Juga: Arteria Kibarkan Bendera Putih, Panglima Santri Jabar Nggak Jadi Geruduk DPR RI
Bentuk kemarahan ini pun ditunjukkan beragam. Sejumlah masyarakat Jawa Barat meluapkan kemarahannya melalui media sosial.
Sejak kemarin, muncul Tagar 'Sunda Tanpa PDIP'. Tagar ini bahkan puncaki trending topic di Twitter tak lama usai Arteria Dahlan mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat Sunda Kamis, 20 Januari 2022.
Lebih dari 2000 cuitan yang telah memuat tagar 'Sunda Tanpa PDIP' pada Kamis malam.
"Mulutmu mempengaruhi suara bantengmu di tanah Sunda #SundaTanpaPDIP #SundaTanpaPDIP Klo seluruh mantemans kewer yg keturunan Sunda ikut naikan tagar ini, pasti cepet TTI nya, kagok edun sekalian," sebut warganet.
"Pecat kadernya, tenggelamkan partainya," ujar yang lain.
Seperti diketahui bahwa Jawa Barat merupakan basis pemilih terbesar di Indonesia, sehingga meskipun Arteria Dahlan tidak masuk di Dapil Jawa Barat, suara PDIP sangat signifikan di provinsi yang dihuni oleh sebagian besar orang Sunda itu.
"Kalo tdk diusik orang Sunda jarang berisik, kali ini ada yg mengusik. Tenggelamkan sarang partai yg mengusik," ujar warganet.
Sebelumnya, menyusul polemik yang atas ucapannya, Arteria Dahlan telah meminta maaf kepada masyarakat Sunda dan mengaku siap menerima sanksi dari partai.
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," tutur Arteria.
Baca Juga: Acil Bimbo Ajak Seniman Jabar Bersatu Kawal Kasus Penghinaan Bahasa Sunda oleh Arteria Dahlan