FOKUSSATU.ID - Tidak menampik sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, masyarakat telah dipaksa masuk dalam dunia digital. Walaupun dunia digital sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat, akan tetapi media digital juga telah mengubah cara berpikir kita.
Hal ini terungkap dalam acara seminar bertajuk "Pengaruh Media Terhadap Masyarakat di Era Digital" yang dinisiasi oleh Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi (Mikom) Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba) Tahun 2023 dan digelar di Gedung LLPM Unisba, Jalan Hariangbanga, Sabtu (22/7/2024).
Selain membahas bagaimana pengaruh media di era digital, seminar juga membahas lebih dalam mengenai dampak media digital yang telah mengubah cara pandang masyarakat dalam menerima informasi.
Seminar yang didukung oleh bank bjb, bjb syariah, PWI Jawa Barat, SPS Jawa Barat, Republika, Koran Gala, Inilah Koran, Koran Mandala, dan Pikiran Rakyat ini menghadirkan narasumber Wakil Ketua Dewan Pers Dr. M. Agung Dharmajaya, S.T., M.H., M.M., Kepala Diskominfo Jabar Dr. Ika Mardiah, M.Si., Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Ilmu Komunikasin Fikom Unisba Prof. Dr. ike Junita Triwardhani, S.Sos., M. Si., Guru Besar Ilmu Komunikasi Fikom Unisba Prof. Dr. Septiawan Santana K., S.Sos., M.Si., Direktur Bisnis Disway National Network dan Sekertaris Serikat Perusahaan Pers (SPS) Jabar, Suhendrik, S.Ip., M.Ipol.
"Sekarang ini kita memang sedang masuk dalam dunia digital, manusia dengan kehadiran media digital memang banyak sekali manfaatnya, terlebih sejak pandemi Covid-19. Ketika kita dipaksa masuk ke dunia digital. Tapi ada yang dilupakan bahwa dunia digital ini telah mengubah cara berpikir kita, budaya kita, dengan kehadirannya kita mau nggak mau harus berpikir efisiensi dengan banyak hal bisa kita lakukan di dunia digital," kata Prof Ike Junita Triwardhani ketika memberikan sambutan.
Ike berharap melalui seminar ini, para narasumber bisa memberikan pencerahan terkait pengaruh media terhadap masyarakat di era digital. Termasuk bagaimana cara media (konvensional) harus menyikapi informasi yang keluar dari media digital seperti media sosial.
"Teknologi banyak membantu tapi dalam menggunakannya kita banyak terbentur berbagai hal," katanya.
Media sosial
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pers, M. Agung Dharmajaya dalam paparannya berjudul "Transformasi Media dan Jurnalisme di Era Digital: Menyoal Peran Media dan Regulasi yang Bikorelasi Dengannya" mengatakan bahwa Indonesia termasuk 10 besar negara dengan masyarakat kecanduan media sosial, menduduki peringkat ke-9.
"Terdapat 170 juta pengguna internet dan media sosial aktif di Indonesia," tutur Agung.
Menurut Agung, masih menjadi pertanyaan mengapa media sosial di Indonesia begitu masif, padahal di sisi lain beberapa penelitian menyebutkan bahwa tingkat kedewasaan literasi masyarakat Indonesia sangat rendah," katanya.
Masifnya pengguna media sosial tidak diimbangi dengan pemahaman masyarakat terhadap produk media sosial. Agung menyebutkan bahwa produk media sosial bukan berita melainkan informasi.