FOKUSSATU.ID, GARUT - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk Citanduy menggelar penanaman pohon bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di kawasan hulu Sungai Cimanuk Kamojang Garut, Rabu (19/11/2025)
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, dengan melakukan penghijauan di daerah hulu sungai, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk.
Hadir dalam penanaman tersebut Direktur Pertamina, Dirjen PDASRH, Dirjen PS, Kepala BPDAS Citarum Ciliwung, Kepala BPDAS Cimanuk Citanduy dan jajarannya, Kadivre Jabar Banten beserta jajarannya, Dinas Kehutanan Jabar, TNI, Polri dan Jajaran Pertamina Geothermal Energi.
Penanaman ini juga dilakukan bersama Relawan Kebencanaan Kabupaten Garut, Pecinta Alam, Siswa siswi SMK Negeri 4 Garut, dan anak anak SD Garut beserta kelompok tani di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pulihkan Lahan Kritis, BPDAS Cimanuk Citanduy Tanam Pohon di Gunung Manglayang
Dirjen PDASRH Ir. Dyah Murtiningsih, M. Hum mengatakan kegiatan penanaman bibit produktif pada areal KHDPK Perhutanan Sosial ini akan ditanam seluas area 25 Ha sedangkan untuk luas area penanaman bibit produktif seluas 3 Ha.
"Jenis penanaman bibit produktif yang akan ditanam meliputi Alpukat 250 btg, Nangka 50 batang dan Aren 30 batang,"ujarnya.
Lanjutnya menuturkan bahwa penanaman bibit ini dilakukan dengan tujuan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, energi dan air serta mitigasi bencana hidrometeorologis khususnya di Hulu DAS Cimanuk.
"Dengan penanaman ini diharapkan Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terjaga, hutan lestari dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan dari buah yang dihasilkan oleh bibit-bibit produktif itu nantinya,"tuturnya.
Baca Juga: POLDA Jabar Gandeng BPDAS Cimanuk Citanduy Gelar Program Ketahanan Pangan Tanam Jagung di Sumedang
Dalam kesempatan yang sama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan kegiatan penanaman ini dilakukan sebagai langkah pencegahan agar bencana alama itu tidak terjadi lagi, maka perlu dilakukan penanaman pohon di hulu daerah aliran sungai (DAS).
"Penanaman pohon kali ini ada 26.900 bibit, tadi sudah ditanam oleh berbagai pihak, maksudnya adalah sekali lagi untuk pertahanan pangan, energi, dan air, sekaligus mitigasi bencana," ujar Menhut Raja Juli Antoni.
Menhut memaparkan penanaman pohon di wilayah hulu DAS Cimanuk, sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi bencana banjir seperti pernah terjadi di Garut akibat luapan Sungai Cimanuk tahun 2016 silam.
Baca Juga: BPDAS Cimanuk Citanduy Gelar Bimtek Rehabilitasi DAS dan Reboisasi Kompensasi Akibat Penggunaan Kawasan Hutan
"Jadi, setahun ini kita sudah berusaha untuk melakukan rehabilitasi di hulu Sungai Cimanuk dan hari ini kita juga gelorakan kembali semangat untuk menanam dan menjaga tanaman, ini sebagai penyelamatan," paparnya.
Ia menambahkan bibit pohon yang diberikan beranekaragam, salah satunya ada pohon produktif yaitu buah-buahan sesuai permintaan masyarakat agar nanti bisa panen menikmati hasilnya.
"Insya Allah produktif, dan juga akan meningkatkan kesejahteraan kita bersama," katanya.
Baca Juga: Peringati Hari Bakti Rimbawan 2024, BPDAS Cimanuk Citanduy Gelar Penanaman Serentak di Garut
Untuk diketahui, dalam kegiatan penanaman ini juga dilakukan penyerahan bibit pohon produktif MPTS dan buah-buahan sebanyak kurang lebih 26.000 bibit yang ditebar untuk ditanam di hulu daerah aliran sungai sebagai langkah pencegahan tersebut.
Selain itu juga Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melalukan pelepasliaran Elang Alap-alap Besra (Tachyspiza virgata) sebagai simbolisasi upaya konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati yang terus dijaga di wilayah Kamojang.
Artikel Terkait
Rakorda BAZNAS Jabar 2025 Bertemakan Refleksi dan Akselerasi Zakat Jawa Barat
Tanggapan Wabup Bandung Terkait Dugaan TPPO, Minta Masyarakat Waspada Tawaran Kerja Luar Negeri
Diduga Jadi Korban TPPO di Kamboja, Sang Nenek Minta Bantuan KDM dan Memohon Presiden Turun Tangan
Timbulkan Suara Bising, Warga Keluhkan Pembangunan di Grand Hotel Lembang Hingga Larut Malam
APAK Lapor ke Kejati Jabar Soal Dugaan Jual Nama Gubernur Untuk Menangkan Proyek