FOKUSSATU.ID - Sejak resmi diluncurkan pada 7 Oktober 2025 hingga 17 Oktober 2025 aplikasi Nyari Gawe telah mencatat 105.491 pelamar kerja dan 105 perusahaan terdaftar.
Angka ini menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat dan dunia usaha terhadap transformasi digital di bidang ketenagakerjaan.
Ketua APINDO Jabar Ning Wahyu Astutik menegaskan dukungan penuh terhadap peluncuran Aplikasi Nyari Gawe, sebuah sistem rekrutmen ketenagakerjaan berbasis digital dan kecerdasan buatan (AI) yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Rakyat, Menko Zulkifli Hasan Apresiasi Bupati Bandung dan Ketum GP Ansor
Aplikasi Nyari Gawe merupakan solusi nyata bagi pencari kerja. Ia pun mengajak seluruh pengusaha untuk mendaftarkan perusahaannya, memberikan informasi lowongan dan memanfaatkan dengan optimal aplikasi ini.
Sebab, penyampaian informasi lowongan kerja merupakan kewajiban bagi perusahaan sesuai dengan Peraturan Presiden No 57 Tahun 2023 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan.
“Jangan sampai aplikasi ini hanya ramai oleh pelamar, tapi tidak diimbangi dengan partisipasi perusahaan. Kita ingin sistem ini benar-benar menjadi jembatan nyata antara dunia usaha dan tenaga kerja sehingga mampu menjadi solusi bersama, baik bagi pengusaha maupun pencari kerja”
Ning Wahyu juga mendorong pengusaha untuk secara rutin memperbarui data penerimaan tenaga kerja melalui sistem ini.
Baca Juga: CMSE 2025 : Pasar Modal Harus Semakin Dekat dengan Masyarakat
“Kami menghimbau agar pengusaha yang sudah mendaftarkan perusahaannya dan mendapatkan kemudahan perekrutan tenaga kerja melalui sistem ini, turut mendukung dengan memperbarui data tenaga kerja yang diterima. Hal ini penting agar data ketenagakerjaan kita menjadi lebih akurat”
Melalui Nyari Gawe, pencari kerja dapat mengakses informasi lowongan secara langsung, sedangkan perusahaan dapat melakukan proses rekrutmen dengan lebih cepat, transparan, dan efisien.
Sistem ini juga memfasilitasi pelamar untuk mengunggah dokumen secara digital tanpa perlu membawa berkas fisik.
“Dalam iklim investasi, faktor penting bagi pengusaha selain upah, infrastruktur, dan perizinan yang transparan, adalah ketersediaan SDM berkualitas. Melalui aplikasi ini, pengusaha terbantu dalam mendapatkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan dengan proses yang lebih transparan, cepat dan efisien," tegas Ning.
Baca Juga: P3RSI Jabar Tolak Kenaikan Tarif Pajak Air Tanah! Dianggap Mendadak dan Minim Sosialisasi
Ning Wahyu menambahkan bahwa sistem digital seperti Nyari Gawe dapat meminimalisir intervensi eksternal dan praktik tidak sehat dalam proses rekrutmen.
Ning Wahyu juga menyampaikan harapan agar aplikasi ini dapat menjadi solusi dan berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di Jabar, yang mana pada Februari 2025 tercatat mencapai 1,81 juta orang atau sebesar 24,8% dari total pengangguran nasional, dengan mayoritas berasal dari lulusan SMK dan SMA.***(011)
Artikel Terkait
Buka Peluang Usaha bagi Masyarakat, Radea Respati Paramudhita Selenggarakan Pelatihan Barista
CMSE 2025 : Pasar Modal Harus Semakin Dekat dengan Masyarakat
DPRD Komitmen Perkuat PKL Sebagai Penggerak Ekonomi Kota Bandung
Terima Kunjungan Biro Organisasi Tata Laksana dan Manajemen Risiko, BPN Kota Cimahi Bahas Transformasi Pelayanan
Nurodi Sebut Kepala Dinas Koperasi Jabar Dinilai Arogan dan Langgar Etika Birokrasi