FOKUSSATU.ID, SUMEDANG - Hutang pemulihan lahan melalui program Green Belt dan Rehabilitasi Lahan di sekitar obyek Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi kewajiban pemerintah, baik itu di Bendungan Jatigede, Sadawarna dan Cipanas, seperti membentur tembok beton.
Hal ini disampaikan Pegiat Lingkungan Asep Riady selaku pembina Gelap Nyawang Nusantara (GNN).
Ia mengatakan pasalnya, BBWS Cimanuk Cisanggarung dan Pemda Sumedang, terkesan mengabaikan, tidak peka kalau ini dibiarkan akan mengundang bencana suatu saat nanti.
"Diluar bencana yang saat ini sudah mulai dirasakan, yaitu kekeringan disekitar bendungan, iklim yang berubah secara tidak jelas. Bahkan dengan merusak pola tanam di sekitar obyek,"ujarnya.
Baca Juga: Bangun Bendungan Ancam Krisis Ekologi, Hingga Ribuan Hektar Hutan Di Sumedang Hilang
Harus kita sadari, akibat dari pembangunan bendungan yang berada di Kabupaten Sumedang sudah lebih dari 2000 hektar kehilangan hutan dan pihak pengelola hingga saat ini belum menyelesaikan kewajiban Rehabilitasi DAS.
Lanjutnya mengungkapkan kami minta para pengundang bencana yang berbaju pemerintah, tapi berhati perusak alam lingkungan segera sembuh.
"Semoga sikap mengabaikan dari BBWS dan Pemda Sumedang, segera sembuh. Karena nantinya masyarakat Sumedang yang akan menanggung bencana dan penderitaannya,"ungkapnya.
Artikel Terkait
OJK Petakan Sektor Unggulan Jabar
Len dan Kemendiktisaintek berkolaborasi Dorong Ekosistem Riset dan Pengembangan Teknologi
Jaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan, LPS Sesuaikan Tingkat Bunga Penjaminan 25 bps
Bangun Bendungan Ancam Krisis Ekologi, Hingga Ribuan Hektar Hutan Di Sumedang Hilang
Jamparing Instutute Soroti 100 Hari Kerja Bupati Bandung