FOKUSSATU.ID, NGAMPRAH. Wacana perluasan wilayah Kota Cimahi dibutuhkan peran penting setiap Kepala Daerah. Seperti halnya di Kota Cimahi yang saat ini dibawah kepemimpinan Wali Kota Cimahi Letkol. Purn. Ngatiyana.
Pemerintah Kota Cimahi berharap bisa merubah luasan wilayah administratifnya melalui upaya pemekaran yang telah digadang-gadang Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi.
Munculnya isu perluasan wilayah Kota Cimahi menuai dukungan ditingkat masyarakat maupun para tokoh di sejumlah daerah termasuk Kabupaten Bandung Barat.
Seperti disampaikan salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Asep Ridwan yang mana pihaknya mengapresiasi Walikota Cimahi Letkol. Purn. Ngatiyana dan Wakil Walikota Adhitia Yudhistira yang kembali menggulirkan wacana perluasan wilayah administratif Kota Cimahi berdasarkan kebutuhan dan aspek-aspek historical agar penataan wilayah semakin terintegrasi dengan baik.
Setidaknya ada tiga wilayah yang dibidik masuk ke Kota Cimahi meliputi Cimindi Kota Bandung, Margaasih Kabupaten Bandung, sebagian wilayah Cisarua dan Parongpong Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang termasuk dalam Kawasan Bandung Utara (KBU).
Asep Ridwan menyebutkan jika isu perluasan wilayah Kota Cimahi yang berkembang saat ini sudah bergulir sejak tahun 2007 berbarengan dengan pemekaran Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Bahas Tata Ruang, Adhitia Yudisthira Apresiasi Acara Sarasehan Penataan Wilayah Kota Cimahi
"Berkembangnya wacana perluasan wilayah Kota Cimahi bukannya Tahun 2025 ini saja Wacanakan, tetapi sudah sejak tahun 2007 berbarengan dengan pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi sudah melalukan usulan perluasan wilayah," ujar Asep Ridwan dimana saat itu menjadi Ketua Gerakan Bulan Sabit sebagai salah satu organisasi penggerak perluasan wilayah Kota Cimahi.
Menurutnya, saat itu sudah diusulkan untuk menggabungkan 4 wilayah masuk ke Kota Cimahi, seperti Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua dan Margaasih, bahkan pihak Depdagri (saat itu. red) sudah membuka diri untuk menerima aspirasi penggabungan wilayah.
"Waktu itu sudah diusulkan bahkan bentuk dukungan atau aspirasi dari masyarakat berupa ratusan tanda-tangan untuk bergabung dengan Kota Cimahi sudah diberikan kepada DPRD Kota Cimahi, Asep Taryana saat itu dan Pemerintah Kota Cimahi, arsipnya mungkin masih ada," kata Asep Ridwan.
Baca Juga: Polisi Bogor Ungkap Praktek Minyak Curah Jadi Kemasan MinyaKita Tak Sesuai Standar
"Hanya saja, upaya mewujudkan perluasan Wilayah Kota Cimahi saat itu adalah Political Will atau Komitmen Politiknya harus jelas, artinya, semangat atau kemauan politik yang dibangun harus kuat. Apalagi pihak Depdagri sudah membuka diri menerima aspirasi penggabungan wilayah, tetapi nampaknya kemauan politik dari pihak Pemerintah Kota Cimahi kurang Kuat, sehingga terkalahkan oleh Kabupaten Bandung waktu itu Bupatinya Obar Sobarna dan Itoc Tohija Walikota Cimahi," jelas Asep Ridwan, saat diwawancarai, Selasa 11/03/2025.
Disinggung upaya yang dilakukan pemerintahan Kota Cimahi saat ini dibawah kepemimpinan Walikota Cimahi Letkol. Purn. Ngatiyana dan wakilnya Adhitia Yudistira, Ia berharap dan optimis masing-masing pemangku kebijakan tiap daerah bisa duduk bersama, apalagi kepentingannya adalah demi kebaikan dan keberpihakan masyarakat secara lebih luas juga dukungan dari Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi.
Artikel Terkait
Rumahnya Digeledah KPK, Begini Tanggapan Ridwan Kamil
Usai Geledah Rumah Ridwan Kamil, Begini Keterangan KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank bjb
Wali Kota Bandung Hadiri Rapat Paripurna Bahas Raperda Perubahan Pajak dan Retribusi Daerah
Jadi Polemik, Tokoh Muda KBB Berharap Wacana Perluasan Wilayah Kota Cimahi Bisa Diselesaikan Dengan Bijak Melalui Kajian Akademis
Polisi Bogor Ungkap Praktek Minyak Curah Jadi Kemasan MinyaKita Tak Sesuai Standar