Sikapi Isu Terhadap Para Bacalon Wali Kota Cimahi, Begini Ungkap Pengamat Politik Kanda Kurniawan

photo author
- Jumat, 31 Mei 2024 | 02:36 WIB
Pilkada Kota Bandung 2024 (Ist)
Pilkada Kota Bandung 2024 (Ist)

FOKUSSATU.ID, CIMAHI - Munculnya kehadiran sejumlah tokoh yang berniat maju dalam kontestasi Pilkada Kota Cimahi baik dari internal Partai maupun dari luar partai mulai menghangatkan suasana politik jelang Pilkada Kota Cimahi 2024.

Berbagai isu terhadap para kontestan mulai bertebaran di sejumlah media online, media cetak maupun media sosial menjadi perbincangan di berbagai kalangan.

Seperti halnya yang disampaikan salah seorang tokoh masyarakat, pengamat politik juga mantan anggota DPRD Kota Cimahi, Kanda Kurniawan dalam menyikapi isu terhadap para kontestan Pilkada Kota Cimahi 2024.

Menurutnya, edukasi politik bagi masyarakat kota Cimahi sangat dibutuhkan agar memahami, mendengar bahkan melihat langsung bagaimana sepak terjang atau track record Bacalon Walikota Cimahi bisa diperoleh secara matang oleh masyarakat Kota Cimahi.

Baca Juga: BPN Gelar Deklarasi Cimahi Kota Lengkap Oleh Menteri Agus Harimurti Yudhoyono

“Menarik, Pilkada Kota Cimahi mulai terdengar hiruk pikuknya dengan munculnya sejumlah tokoh yang akan maju dalam kontestasi politik di Pilkada Kota Cimahi. Peran media seperti media online, cetak maupun elektronik sangat dibutuhkan guna memberikan edukasi politik kepada masyarakat,” ujar Kanda saat diwawancarai Limawaktu Radio Streaming secara on air, Kamis malam, 30 Mei 2024.

Kanda menuturkan, munculnya sejumlah nama Bacalon Walikota Cimahi menginterpretasikan bagaimana membangun Kota Cimahi yang lebih baik, lebih maju san berintegritas tinggi..

“Kita ketahui, kontestan Bacalon Walikota Cimahi ada dari mantan Walikota, Pejabat ASN, kemudian dari kader partai juga dari kalangan pengusaha dan tokoh pemuda atau siapapun sah-sah saja. Saya sebagai masyarakat Kota Cimahi yang memiliki hak pilih pada prinsipnya berpesan hanya satu yaitu tidak berpotensi ditangkap KPK. Artinya dengan pengalaman buruk tiga kali berakhir di tangan KPK jangan sampai Walikota nanti justru akan menjadi Kwatrik,” tutur Kanda.

Baca Juga: Petugas Gabungan Razia THM di Kota Bogor, Seorang Pengunjung Kafe Dicek Urine Positif Benzo

Saat ditanya munculnya dua nama potensial berdasarkan rilis hasil survei lembaga independen yang menyebutkan ada dua tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi yaitu Dikdik S. Nugrahawan dan Ngatiyana, Kanda menyebutkan silahkan saja menilai para kandidat asalkan hasil yang diumumkan bisa dipertanggungjawabkan dan dipercaya publik.

“Tentu saja untuk hasil survei merupakan bagian penting bagi kandidat, juga menjadi referensi bagaimana menjalankan strategi pemenangan, asalkan lembaga tersebut bisa menyajikan data dan informasinya secara lengkap, jelas berapa samplingnya, dimana saja mereka melakukan survei kemudian apa saja yang menjadi dasar sebuah penilaian elektabilitas para kandidat,” tegasnya.

Disinggung beredarnya alat peraga seperti baliho atau spanduk salah satu Bacalon dari ASN yang masih menjabat, Kanda mengimbau agar masyarakat memahami regulasi yang mengatur tentang Pilkada.

Baca Juga: Perhutani KPH Bandung Utara Bersama Saka Wanabakti Kota Bandung Lakukan Donor Darah

“Meskipun yang bersangkutan (Bacalon. Res) tidak memberi instruksi, atau bentuknya inisiatif para relawan alangkah baiknya diberikan pemahaman. Apalagi Bacalon dari seorang ASN aktif, dibutuhkan Netralitas dan Integritas yang tinggi menjaga pesta demokrasi berjalan dengan baik. Tadi disinggung Netralitas ASN saya analogikan ibarat aurat yang harus dijaga,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X