Sementara Ketua TPPS Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan bahwa sejak dua tahun lalu Pemkot Bogor telah melakukan konsolidasi untuk menggerakkan seluruh potensi yang ada di organisasi perangkat daerah (OPD) untuk juga turut serta melakukan upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
"langkah-langkah yang diambil kemudian menjadi target saya dan pak wali. Kemudian kita pemetaan anak yang potensi stunting, selanjutnya dilakukan pencegahan dan berapa anak yang stunting," kata Dedie.
Dia mengakui banyak faktor yang menyebabkan anak stunting, mulai dari pola hidup sehat, makanan, rumah tidak layak huni, yang kemudian permasalahan itu satu persatu diintervensi melalui program pemerintah daerah.
Dalam mempercepat penurunan stunting, pihaknya juga mengadopsi seperti langkah penanganan Covid-19 dengan merekrut direktur-direktur percepatan penanganan stunting di setiap kelurahan yang diisi oleh kepala OPD.
Dedie melanjutkan, bahwa warga Kota Bogor memiliki semangat dan optimis yang besar dalam meningkatkan taraf hidup.
Hal itu terbukti dari data pasca Covid-19 yang pada saat pandemi jumlah penerima bantuan sosial mencapai 120 ribu kepala keluarga, kini turun menjadi 70 ribu.
"Ini ada kemajuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan bisa melepaskan diri dari keterpurukan. Artinya dari angka itu kita optimis bahwa masyarakat punya semangat untuk memperbaiki pribadi, ekonomi, keluarga dan lingkungan, ditambah intervensi dari kita ditambah lagi dengan hal-hal lain," ujarnya.
Dalam monitoring dan evaluasi TPPS, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan secara total.
Seperti, di antaranya melakukan edukasi dan sosialisasi serta pendampingan mulai dari remaja putri, calon pengantin, serta ibu hamil diintervensi spesifik kesehatan.
Dalam intervensi ini, kata Retno, Dinkes Kota Bogor juga menekankan mengenai pemberian ASI eksklusif kepada balita.
Untuk mendukung semua program itu pihaknya juga melengkapi posyandu dengan alat Antropometri dan melengkapi seluruh puskesmas dengan alat USG.
Selain itu juga ada banyak inovasi dan program yang dilakukan Pemkot Bogor dalam upaya melakukan percepatan stunting. (Ris)
Artikel Terkait
Pemkot Bogor Diskon PBB 3 Periode
Kios Pusat Pangan Tampian Sediakan Minyakita dan Beras Premium Murah
Forkopimda Kota Bogor Cek Minyak Goreng, Stok Aman, Harga Cabai Naik
Bawaslu Kota Bogor Ajak Elemen Masyarakat Awasi Tahapan Pemilu 2024
4 Pelaku Modus Tipu Daya Hp Rusak hingga Gondol Motor Diringkus Polisi