Menengok Situs Arkeolog Liang Bua di Kabupaten Manggarai Flores

photo author
- Senin, 28 Februari 2022 | 08:50 WIB
Situs Liang Bua (Foto tangkapan layar)
Situs Liang Bua (Foto tangkapan layar)

FOKUSSATU.ID - Memasuki provinsi ke-25, tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI kunjungi situs arkeolog bersejarah Liang Bua yang terletak di desa Liang Bua Kecamatan Rawung Utara, Kabupaten Manggarai, Flores.

Liang Bua terletak diperbukitan karst, dan pernah digunakan sebagai hunian pada jaman prasejarah.

Liang Bua merupakan gua tempat ditemukannya fosil kerangka manusia kerdil purba dan beberapa kerangka hewan purba lainnya.

Latar mulut gua yang lebar dan dalam dengan atap yang tinggi berhias tonjolan batu stalagnit dengan permukaan gua yang luas dan datar.

Liang Bua juga menjadi obyek kegiatan penelitian arkeologi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang juga melibatkan beberapa peneliti dari mancanegara.

Baca Juga: Rakernas Himpunan Alumni IPB Siap Jalankan 8 Program Unggulan

Menurut Octavianus Rosari atau biasa dipanggil Ovan, seorang pemandu gua di Liang Bua, mengatakan, di situs ini banyak ditemukan fosil kerangka manusia kerdil purba di lapisan Plestosen akhir di  kedalaman 595 cm.

Dalam penemuan fosil manusia purba ini ditemukan 9 individu fosil Homo Floresiensis  namun hanya satu fosil yang dalam keadaan hampir utuh yang diperkirakan berjenis kelamin wanita dewasa usia 25 – 30 tahun.

Selain itu turut pula ditemukan kerangka fosil beberapa hewan purba dilokasi penggalian arkeologi Liang Bua.

“Tinggi manusia kerdil yang ditemukan kira-kira setinggi 106 cm, dan ada beberapa kerangka hewan juga yang ditemukan seperti komodo, gajah purba dan burung marabou yang saat ini hanya dapat ditemukan di Afrika sementara di Manggarai sini burung ini sudah dinyatakan punah,” ungkap Ovan kepada tim JKW-PWI.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot, Jelang Isra Miraj, untuk zodiak Sagitarius, Leo, Gemini dan Cancer

Dijelaskannya, dalam bahasa setempat Liang Bua dapat diartikan sebagai “Gua yang sejuk”. “Dalam bahasa lokal Liang berarti “Gua” dan Bua artinya “Sejuk”, jadi Liang Bua berarti Gua yang sejuk.

Liang Bua pertama kali ditemukan oleh seorang pastur berkebangsaan Belanda yang saat ini mengajar di Seminari Mataloko Kabupaten Ngada Flores Tengah  bernama Theodore Verhoeven pada tahun 1965 yang menemukan semacam peralatan rumah tangga.

Penemuan Theodore Verhoeven ini kemudian dilanjutkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) pada tahun 1978 – 1989, yang dilanjutkan melalui kerjasama dengan Universitas New England dan Universitas Wollongong, Australia dari tahun 2001 hingga saat ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnad Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X