FOKUSSATU.ID - Memasuki provinsi ke-25, tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI kunjungi situs arkeolog bersejarah Liang Bua yang terletak di desa Liang Bua Kecamatan Rawung Utara, Kabupaten Manggarai, Flores.
Liang Bua terletak diperbukitan karst, dan pernah digunakan sebagai hunian pada jaman prasejarah.
Liang Bua merupakan gua tempat ditemukannya fosil kerangka manusia kerdil purba dan beberapa kerangka hewan purba lainnya.
Latar mulut gua yang lebar dan dalam dengan atap yang tinggi berhias tonjolan batu stalagnit dengan permukaan gua yang luas dan datar.
Liang Bua juga menjadi obyek kegiatan penelitian arkeologi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang juga melibatkan beberapa peneliti dari mancanegara.
Baca Juga: Rakernas Himpunan Alumni IPB Siap Jalankan 8 Program Unggulan
Menurut Octavianus Rosari atau biasa dipanggil Ovan, seorang pemandu gua di Liang Bua, mengatakan, di situs ini banyak ditemukan fosil kerangka manusia kerdil purba di lapisan Plestosen akhir di kedalaman 595 cm.
Dalam penemuan fosil manusia purba ini ditemukan 9 individu fosil Homo Floresiensis namun hanya satu fosil yang dalam keadaan hampir utuh yang diperkirakan berjenis kelamin wanita dewasa usia 25 – 30 tahun.
Selain itu turut pula ditemukan kerangka fosil beberapa hewan purba dilokasi penggalian arkeologi Liang Bua.
“Tinggi manusia kerdil yang ditemukan kira-kira setinggi 106 cm, dan ada beberapa kerangka hewan juga yang ditemukan seperti komodo, gajah purba dan burung marabou yang saat ini hanya dapat ditemukan di Afrika sementara di Manggarai sini burung ini sudah dinyatakan punah,” ungkap Ovan kepada tim JKW-PWI.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot, Jelang Isra Miraj, untuk zodiak Sagitarius, Leo, Gemini dan Cancer
Dijelaskannya, dalam bahasa setempat Liang Bua dapat diartikan sebagai “Gua yang sejuk”. “Dalam bahasa lokal Liang berarti “Gua” dan Bua artinya “Sejuk”, jadi Liang Bua berarti Gua yang sejuk.
Liang Bua pertama kali ditemukan oleh seorang pastur berkebangsaan Belanda yang saat ini mengajar di Seminari Mataloko Kabupaten Ngada Flores Tengah bernama Theodore Verhoeven pada tahun 1965 yang menemukan semacam peralatan rumah tangga.
Penemuan Theodore Verhoeven ini kemudian dilanjutkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) pada tahun 1978 – 1989, yang dilanjutkan melalui kerjasama dengan Universitas New England dan Universitas Wollongong, Australia dari tahun 2001 hingga saat ini.
Artikel Terkait
Ramalan Cinta 18 Februari 2022 Bagi 4 Zodiak Ini, Buktikan Anda Layak Untuk Dicintai
Ramalan Cinta Minggu 20 Februari 2022 Leo, Virgo, Libra dan Scorpio Saatnya Untuk Romantis
Ramalan Cinta Sabtu Untuk Aries, Taurus dan Capricorn Perhatian Akan Tertuju Pada Anda
Cinta Anda Akan Romantis, Simak Ramalan Cinta Sabtu Untuk Leo, Sagitarius, dan Virgo
Berusaha Menjalin Hubungan Ramalan Cinta Sabtu, Untuk Scorpio, Aquarius, Leo dan Libra